Senin, 09 Agustus 2010

BANGUNLAH SAYANG

Tidurmu yang indah....berselimut tabah berbaju kain kapan..berbantal tengkorakmu...
tidurmu hanya sesaat...kelak kau akan dibangunkan paksa...
kau bangun untuk menuju padang mahsyar...
berkumpul...bersatu dengan yang lain...semua manusia bersatu padu...

kau tidak berbusana...kecuali diberi busana...
kau kan melihat film rekaman masa hidupmu...
kau tak bisa mengelak...berbohong...kau bisu...
semua akan bersaksi kecuali mulutmu kan dikunci karena kau sering berbohong di dunia...


GUNCANGAN ANAK MANUSIA

Mata memandang hampa penuh kedebaran kecamuk jiwa...
raga yang tiap hari dibalut kosmetik kesombongan kini bergetar...
telinga hancur mendengar suara menggelegar yang dasyat...

 kini...angin kencang bertiaup menyapa seluruh isi dunia...
anak manusia berlari ingin selamat...tidak...
bumi mengelurkan seluruh isinya bagai kapas yang berterbangan...

adakah jiwa yang selamat...adakah raga yang sombong...
semua takut....semua merasakan...semua tak berdaya...
disekap...diusir...dihancurkan...ditiadakan...dipindahkan kealam sanah...

 kapan waktunya tiba itu...kapan dunia bosan dengan kita...benarkah itu kan terjadi...
saat ini...waktu ini....benar...dunia kan mengalami kehancuran yang dasyat...
cukup dengan suara terompet malaikat...maka semuanya hancur tanpa kecuali...

hidup yang sesaat ini....
benapaslah selagi bisa menghirup udara dipagi hari...siang hari...malam hari...
sebelum pagi...siang...malam itu semua sirna dari jidup kita...

 tarikan napas untuk taat kepada Allah...
hirupan udara segar untuk beribadah kepada Allah...
hidup untuk mengabdi sepenuh hati dan semua amal serta tumpahan pikiran hanya kepada Allah...

KAU YANG INDAH

Kau yang ada di sanah...kini kau nampak mendekatiku...
 wahai rembulan yang terus bersinar...sinarmu redup nan indah seindah wajahnya...
wajahmu indah...anggun...lugu...ceria...wahai wajah yang lama tak bertemu...

 ya...Ramadhlan...wajah berserimu kini mendekat dan hendak kudekap...
aku rindu...aku sayang...aku akan menemanimu...
sebelum kau datang kan kupersiapkan...sudah kau ada kan kudekap..dan kulepas dengan sejuta kedekatan...

tiada hari-hari terindah kecuali dekat bersamamu...
kau adalah impianku...dambaanku...tujuanku..waktuku...untukmu...
ku slalu merindukanmu tuk tetap dekat denganmu...

sudikah kau sejenak memasuki rumahku...
kau tamuku yang selalu kutunggu dan ku undang...
kau adalah rajaku yang teragung...yang kudamba sepanjang hayat...

 kau adalah hari penentu antara sukses dan hinanya hidupku...
kau adalah pemutus kehidupanku yang mulya kelak...
kau tetap milikku slamanya...

Kamis, 05 Agustus 2010

NEGERI SEMU

Seperti hebat....
seperti mahu...

 seperti modern...
seperti meningkat...

seperti sesepertian...
sepertinya begitu...

 sepertinya jujur...
sepertinya adil...
sepertinya tegas...

 tipudaya...
memperkaya pribadi dan keluarga serta rekan...
bukan untuk rakyat...

DASI ITU

Lama ku berkelana dalam geliat dunia pendidikan...
tingkat demi tingkat pendidikan kini ada...

 berbagai lebel sekolah sudahlah lengkap kini...
terpadu...unggulan...plus...akreditasi...nasional..internasional...dan lainnya..

 adakah fakta nyata prestasi pendidikan dari itu semua....bohong...hampa...
 kedok-kedok pendidikan merajalela disetiap instansi dan sistem...

 ceritanya gratis...murah...bermutu...nyatanya...mahal...bayar....terpuruk...
jangan bicara unggul ...terpadu..plus...standarisasi...nasional...internaional...

 buktikan dulu...pendidikan ini bisa untuk bangkit dan terasa di masyarakat...
bukan membodohi masyarakat...masyarakat udah pintar kon...stop pembodohan...

 hebat katanya kami berdasi..bersepatu...berseragam...
hebat di mana....disitu...ah tidak hebat...jelek...jelek...jelek...

 hebat itu adalah berprestasi...beraqidah...berkarya nyata...
hebat itu adalah masyarakat yang berbicara...bukan pemangku kepentingan pendidikan...

SERAGAM JALANAN

Kau seharusnya berdiri tegap disana...
mengatur lalu lalang kendaraan untuk berjalan lancar...
peluitmu yang kencang bersuara...untuk rakyat yang setia membayar pajak kendaraan...
bukan untuk menarik pajak dijalanan karena lupa atau kesengajaan...

 seragam yang lekat pada tubuhmu wahai aktivis jalanan...
entak kau berbapak..beribu atau tidak...
makan...minum...tidurmu dijalanan...
kau lebih bertahan ada dijalanan dengan seragammu yang penuh makna...

 lihatlah mereka wahai bapak..ibu yang berseragam lengkap...
bisakah kau bertahan seperti mereka...
memungut..mengais..menggendong uang atas jerih payah yang wajar...bukan hasil kurang ajar...
mereka ada jauh sebelum kehadiranmu wahai bapak ..ibu yang berseragam...

 saudaraku...teruslah berjuang untuk berjalan dijalanan nan penuh teka-teki hidup...
esok hari depan cemerlangmu ada menyambutmu...
namun...jangan kau lupakan jalalan...jangan sampai jalan dikuasai oleh seragam yang bukan jalanan..
seragammu pantas untuk di jalan...bukan seragam seperti yang lengkap ada disanah..

 

Rabu, 04 Agustus 2010

KERTAS ITU

Kutulis lewat kata nan makna semu...
kukirim lewat jalan ngigau nan mimpi...

 marah...mukamu memerah...
terdengar suara akh..dan rek..

 kau benar...
kau adil....

 harus begitu...
itulah kebenaranmu...

KEHADIRANMU

Teka teki hidup menyelimutiku dalam setiap detik dan tarikan nafasku...
 gambaran gelombang memori masa yang sirna kini muncul entah kenapa...
 begitu cepat itu muncul seakan mengatakan kepada kau memiliki jejak dan langkah yang harus diteruskan...

 namun...kusadari makna hidup yang ada kini...
 ini bukan mainan...ini adalah amanah dari titah jalan hidup sebelumnya...
 kurebahkan semua niat buruk yang menghantui alam bawah sadarku...seraya ku pandang siapa diriku...

 tampak bayang bayang semua bekelit didepan mataku...
 ia ada dan muncul dalam hidup yang terprogram ini...
 kuyakin program ini adalah imbas dari sang sutradara yang sebenarnya yakni...ALLAH...

 kuterima kenyataan hidup ini...kumiliki semuanya...
 dan ku bawa hanya mereka yang mau aku bawa kehadapn-Nya...
 jangan....aku takmau kau ada dalam hidup bayangan semuku...

 kau adalah jelmaan atas rasa yang pernah aku rasakan...
 kini kau ada dalam kebersamaanku..kau ada pada dirinya..kau tetap bersamaku...
 dalam jiwa dan raga yang kini ada bersamaku...

 pandanglah masa depan yang ada dihadapanmu...
 raihlah segala apa yang ingin kau raih...
namun...ingatlah sesuatu ada batas dan ketentuan antara yak baik dan yang buruk...

 kedewasaan sikap yang kini hadir dari sinar wajahmu...
ku syukuri kau bisa untuk dewasa...
kuyakin kau akan hadir bersama pilihanmu yang bisa menghadirkan semua mimpimu...

 tak usah kau berenung tentang ini...
berenunglah kau bisa hadir menghiasi dunia nan indah ini bersamanya yang kau pilih...
pilihan itu adalah pandangan hidup..dan disetiap gerak hidupmu tetap ada makna itu...

sekali lagi jangan mengkerutkan keningmu...kau tahu ini lelucon...
 keseriusan hidupmu jangan kau nodaio dengan lelucon yak tak bermakna...
lupakanlah dan ini sekedar rumor biasa yang tak memiliki makna bagimu...

JEJAK INI

Gerbang menuju curahan cinta kini terbuka lebar...
 berbondong orang ingin masuk dan memasukinya...

 berbondong pula orang enggan untuk masuk dan malah menjadi petaka...
takut...tak bebas...terpenjara dan tak menyenangkan...

 hanya orang yang memiliki keyakinan mendalam mereka rindu pada gerbang ini...
 dimana semua segi hidup bernilai dan bermakna ganda...

 Ramadhlan wahai Ramadhlan...masukan aku kegerbangmu...
 berilah aku setes iman sesuap ketaatan untuk memasuki Ramadhlan-Mu...

 banyak saudara kami yang Engkau panggil sebelum Ramadhlan tiba...
 sungguh kami berharap beri kami kesempatan tuk Ramadhlan kali ini...

 kami ingin lebih dekat dengan-Mu...kami ingin Engkau sucikan...
 kami ingin lebih fokus dekat dengan kasih dan sayang-Mu yang hakiki...

 kelelahan hidup selama ini...kami jalani dengan penuh rasa penerimaan pada-Mu...
 Kau telah memberi kami bekal hingga Ramadhlan ini Kau berikan pada kami...

 wahai ramadhlan...sudikah kau menerima kami yang penuh dosa dan noda ini...
 adakah kata ma'af dan permaklumanmu pada ku...

 ku yakin kau mau menerimaku untuk menggapai cinta...kasih..dan sayang didalammu...
 ku yakin kau mau menerima kata ma'afku yang penuh salah...noda dan dosa ini...

 terimalah diri ini wahai ramadhlan...ku yakin Allah mengijinkanmu untuk menerimaku...
 aku ingin tenggelam bersama cintamu pada-Nya...