Hati gemetar mendobrak raga nan tak berdaya...
menelisik jarum diluar keberdayaan...
jalan ada ketika tersandera dalam kubah kesalahan...
kau yang disana tak menyangka semuanya bisa...
beribu telinga mendengar sekelompok orang bersikap...
celaka...dibalik senyummu...
ada apa denganmu wahai jiwa yang gelisah...
sudikah kau duduk bersama mereka...
sebelum lebih jauh berhentilah...
melangkah hanya untuk kejujuran...
kejujuran harus dipaksakan...
batasi...hindari...enyahkan ketidak jujuran itu...
jangan pernah melihat yang lain bisa...
ya mereka bisa kebaikan kenapa kita tidak...
ya mereka bisa melakukan kejahatan kenapa kita mengikutinya...
gelak tawa kesemuan bukanlah kenyamaan sebenarnya...
sudut dunia yang terlena dalam kumuhnya tanpa sentuhan...
alami terasa senyum dan tawa yang mereka tebar...
tanpa kemewahan yang berlebih...
mereka tampak begitu indah...
nada tangisan menghiasi tanpa paksaan...
kadang bentak antara mereka ikut meramaikan suasana...
mereka kembali dalam kenyataan hidup
mereka bersama dalam balutan realita..
menelisik jarum diluar keberdayaan...
jalan ada ketika tersandera dalam kubah kesalahan...
kau yang disana tak menyangka semuanya bisa...
beribu telinga mendengar sekelompok orang bersikap...
celaka...dibalik senyummu...
ada apa denganmu wahai jiwa yang gelisah...
sudikah kau duduk bersama mereka...
sebelum lebih jauh berhentilah...
melangkah hanya untuk kejujuran...
kejujuran harus dipaksakan...
batasi...hindari...enyahkan ketidak jujuran itu...
jangan pernah melihat yang lain bisa...
ya mereka bisa kebaikan kenapa kita tidak...
ya mereka bisa melakukan kejahatan kenapa kita mengikutinya...
gelak tawa kesemuan bukanlah kenyamaan sebenarnya...
sudut dunia yang terlena dalam kumuhnya tanpa sentuhan...
alami terasa senyum dan tawa yang mereka tebar...
tanpa kemewahan yang berlebih...
mereka tampak begitu indah...
nada tangisan menghiasi tanpa paksaan...
kadang bentak antara mereka ikut meramaikan suasana...
mereka kembali dalam kenyataan hidup
mereka bersama dalam balutan realita..