alkisah pada akhir tahun 1999 kami maghrib berjamaah disalah satu Masjid Desa Apuy Kab. Majalengka sekaligus menjama awal shalat Isya...
selepas itu kami beranjak dalam kegelapan menelusuri pegunungan Ciremai beserta tim dari SMU Rajagaluh dan MAN Rajagaluh.. hutan demi hutan...bukit demi bukit...jurang demi jurang kami lalui... cuaca yang sangat dingin menggigilkan badan kami... tas...makanan...minuman...semuanya serasa didalam kulkas...dingin amat...
waktu shubuhpun tiba kami melakukan shalat berjamaah ntah benar apa salah kiblat yang kami bidik...dalam dingin dan kegelapan kami khusyu di dalamnya... tak lami pagi menyingsing sementara posisi kami berada sekitar 300 meter menjelang puncak gunung tertinggi di jawa barat itu... sekitar jam 6.30 kami sampai dipuncak ciremai...terlihat laut pesisir cirebon dan inderamayu yang begitu elok...dari upuk timur muncul sang mentari yang begitu memikau...semerbak bau harus bunga edelwiss yang begitu segar ada disekeliling kami...kicauan dan hampiran burung putih puncak ciremai yang begitu lucu membuat rasa lelah...ngantuk...dingin...dahaga...lapar... menjadi sirna...
saya mencoba memberanikan diri untuk mengelilingi permukaan kawah puncak ciremai yang masih terlihat kepulan asab dari bawah kawah bekas letusan dulu kala... mengelilinginya dengan seorang diri dan akhirnya berhasil sembari memetik beberapa bunga edelwis yang begitu indah...tak lupa aku bubuhkan namaku disalahsatu batu karang puncak ciremai dengan maksud tanda dari kedatanganku yang pertamakalinya ke puncak tertinggi di jawa barat tersebut...
ditengah asyiknya memandang pemandangan sekitar lereng ciremai tiba-tiba aku melihat temanku dari MAN Rajagaluh turun sendirian menelusuri hutan hendak kembali/turun...dengan rasa cemas akupun menelusiri lereng hendak mengejar teman yang mulai memasuki hutan... akupun mulai memberanikan diri memberanikan diri memasuki hutan yang tadi malam tidak tampak kondisi hutan tersebut kini terlihat pohon-pohon yang menjulang tinggi, besar dan tampak beberapa hewan hutan seperti, burung elang, monyet, tupai, burung berwarna warni, ular, orang utan, babi hutan, kelabang, kalajengking dan lain sebagainya bahkan aku sempat melihat semut yang begitu banyak dan besar serta sempat dihadang kerumunan monyet hutan yang mengeluarkan suara sangat bising dan menakutkan...
menghadapi situasi itu aku mencoba memberanikan diri untuk menghalau monyet-monyet tersebut... akhirnya merekapun pergi..
dalam hati sempat berkata aneh juga kok teman yang hendak disusul tak terlihat jejaknyapun tidak nampak.. banyak jalan setapak dihutan tersebut...entah aku harus menempuh jalan yang mana yang menuju kab. Majalengka, karena perjalanan tadi malam tidak bisa melihat jalan yang lain yang ditempuhpun hanya dijalani secara ramai-ramai tanpa dikenali cirinya... lama aku memilih dan memilih jalan-jalan tersebut yang bercabang-cabang...kutelusuri jalan yang kupilih dibawah gelapnya hutan dan jalan yang terhalang beberapa pohon yang runtuh dan semak yang tak terawat... terkadang berjalan dibawah reruntuhun pohon tua yang tidak sedikit terdapat binatang yang membahayakan didalamnya seperti rayap, cacing, kalajengking dan sebagainya... terasa lelah bercampur was-was dan belum juga menemukan temanku... akhirnya dengan inisiatif alamu setiap ada jalan bercabang atau jalan cagak aku tarukan secarik kertas dengan anak panah dipetakan diatasnya dengan disisipi kalimat " k-f turun melalui jalan ini sendiri" yang bermaksud bila aku tersesat atau tergelincir kejurang atau terterkam binatang buas ada yang bisa menemukan jejakku, berbagai pikiran negatif tentang keselamatan diri ini bermunculan...namun dengan berbekal keberanian dan nekad aku terus menelusuri jalan-jalan tersebut... sekitar dua jam lebih kuturuni lereng ciremai yang akhirnya rasa lelah hilang begitu aku keluar dari gelapnya hutan ciremai...aku melihat beberapa orang petani sedang menyiram tanaman sayuran seketika kakiku lemas tak berdaya...aku tersimpuh diatas rumput yang menghijau sembari mengatakan...alhamdulillah akhirnya aku keluar dari jalan yang begitu banyak bercabang didalam hutan...beberapa menit aku beristirahat sambil memulihkan rasa lelah dan bergegas aku beranjak mencoba menghampiri para petani...serentak merekapun menatap semua pada diriku...karena pagi-pagi sekitar jam sepuluhan kok ada anak keluar dari hutan ciremai kata bisik-bisik mereka dalam bahasa sunda... akupun bertanya: ma'af pak...bu.. ini daerah mana ya...mereka menjawab ini desa argapura majalengka...mendengar jawaban itu aku bertambah riang..karena aku keluar tepat di kab. majalengka..bisa kebayang repotnya bila salah mengambil jalan yang banyak didalam hutan ciremai bisa saja aku keluar di kabupaten kuningan, cirebon, tasik, ciamis atau banjar...alhamdulillah kataku sambil pamit kepada para petani...perjalanan masih cukup jauh untuk menuju perkampungan atau desa apuy..dimana kami berangkat malam mulai dari desa tersebut...akhirnya kutelusuri luasnya areal pertanian penmduduk di kaki gunung ciremai wilayah argapura majalengka...akhirnya kutemukan desa apuy dan sejenak aku beristirahat dan menumpang naik mobil kol gerobak menuju terminal maja...dari terminal maja aku tidak pulang kerumah...karena terasa lelah aku turun dari angkot di desa curug majalengka menemui temanku yang tinggal disana...temanku menyambut baik dan setelah bercerita aku terlelap tidur setelah shalat ashar...dan menginap dirumah teman...keesokan harinya aku pulang...dan keluarga tiba-tiba ramai...dirumah terlihat banyak orang..ketika aku muncul serentak mereka mengatakan si Aep...orang tua dan keluargaku memelukku dengan isak tangis...sambil berkata...alhamdulillah selamat..sudah dicari kemana-mana... setelah suasana tenang aku ceritakan duduk permasalahan yang sebenarnya...dan keesokan harinya aku kesekolah seperti biasa...namun sebelum masuk kelas aku dipanggil oleh bidang kesiswaan untuk menemuinya di meja kerjanya...ia bertanya dan sedikit memarahiku karena perbuatan yang aku lakukan...namun akhirnya ia merasa senang aku kembali kesekolah dengan selamat...ketika aku masuk kelas sebelum jam belajar mulai aku sempat menanyakan perihal temanku yang aku susul memasuki hutan ciremai...sumatra namanya tinggal diparungjaya majalengka berkata: tidak...aku tidak turun duluan ..aku turun beserta rombongan secara bersama sama...justeru kami sempat mencari-carimu disekitar lereng ciremai dan huta...namun kami sambil menuju pulang ke desa apuy yang dipandu oleh pemandu dari polsek rajagalum...kami menemukan tulisan yang kamu pasang di ranting ranting hutan...akhirnya kami menemukan jawaban bahwa kamu pulang duluan.... lalu kataku: lantas siapa ya yang aku susul ke hutan...yang pasti mirip sekali denganmu... ah mungkin salah lihat kata temanku itu....