Selasa, 12 Juni 2012

legowo


JIWA LEGOWO 2012 YES

1.        Awal kesuksesan adalah mimpi, awal terwujudnya mimpi adalah upaya.
2.        Bukan waktu yang menentukan kesuksesan kebesaran seseorang atau lembaga, namun berjiwa besarlah kesuksesan kan diraih.
3.        Semua pekerjaan tak pernah lebih sulit dari yg dibayangkan. Jangan mencari kenyamanan tapi ciptakan kenyamanan sehingga bisa meraih kepuasan kerja.
4.        Keinginan tak pernah selesai oleh target, angka dan harta, tapi keimanan akan memberi semua harapan dan kepuasan.
5.        Langkah pasti… pasti bisa…YES… ALLAHU AKBAR …
6.        Subhanallah fenomena ini sungguh amat memilukan..desas desus bahkan desis sekitar yang begitu santer membuat suasana ramai dilingkungan kerja saat ini.













































Kaizen nahdhlatul ibad
Bandung 29 Januari 2005
Pendidikan
PAUD Al Ihklas Manjahlega Bandung 2010
TK Islam Al Ikhwan Margahayu Raya Bandung 2011
SDN Rancabolang 3 Bandung 2011
MDT Al Muhajirin Margahayu Raya Bandung 2010
MDT Darul Falah Rancabolang Barat Bandung 2009

Prestasi
Juara I Lomba Cerdas Cermat Individu TK Islam Al Ikhwan Bandung 2011
Juara I Lomba Hafalan Surat Pendek Juz Ama SDN Rancabolang  2011
Juara II Lomba Adzhan MDT Al Muhajirin Margahayu Raya Bandung 2011
Juara MDT Darul Falah Tamat Shoum Ramadhlan 1432 Hijriyah/2011 Miladiyah




















Hiroshi abdurrozzaq eljabbar
Bandung 04 Maret 2010
Pribadi:
-       Kreatif
-       Perhatian
-       Cepat menghindar
-       Cepat menangkap
-       Mudah tersinggung
-       Selalu ingin tahu
-       Kalau tidur mata terbuka












AEP SAEPULLAH
Majalengka 10 Oktober 1981
Pendidikan:
-       TK Binangkit Weragati Majalengka 1989
-       SD Karangsari Weragati  Majalengka 1995
-       MTsN Palasah Majalengka 1997
-       MAN Rajagaluh Majalengka 2001
-       UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2005
Pelatihan:
-       Raicab Majalengka 2000
-       Raida Jabar 2002
-       PWN Lampung 2002
-       KMD Sumedang 2002
-       TKM Bandung 2007
-       ESQ Jabar 2009
-       Santri Al Hikam Majalengka 1985
-       Santri Baeturrahman Majalengka 1996
-       Santri Baitul Muttaqin Majalengka 2000

Pengalaman pengabdian:
-       Guru TPA Al Hikam Majalengka 2000
-       Guru TPA Nurul Huda Majalengka 2000
-       Guru MDT Darul Falah Bandung 2003
-       Guru TPA Al Anshor Bandung 200
-       Kepala MDT Darul Falah Bandung 2005
-       Guru SDS Tulus Kartika Bandung 2005
-       T.U. SDS Tulus Kartika Bandung 2005
-       Bendahara SDS Tulus Kartika Bandung 2005
-       Pustakawan SDS Tulus Kartika Bandung 2005
-       Pembina Pramuka SDS Tulus Kartika Bandung 2005
-       Guru SMP Bunga Bangsa Bandung 2007
-       Guru SMU Bunga Bangsa Bandung 2007
-       Wali Kelas III SMU Bunga Bangsa Bandung 2007
-       Guru SMK Muhammadiyah 3 Bandung 2008
-       Wakil Kepala SMK Muhammadiyah 3 Bandung 2008
-       Guru SDIT Luqmanul Hakim Bandung 2009
-       Pembina Pramuka SIT SDIT Luqmanul Hakim Bandung 2009
-       Kepala SMP Plus Al Fatwa Bandung 2010
-       Konsultan SMP Plus Al Fatwa Bandung 2011
-       Guru SD Plus Al Fatwa Bandung 2011
-       Kepala SD Plus Al Fatwa Bandung 2011
-       Mabigus Pramuka SIT SDS Plus Al Fatwa  Bandung 2011
-       Guru privat agama bandung 2002
-       Consultany Financial AJJ Bandung 2005
-       Agen buku Toha Putra Bndung 2003
-       Agen susu murni pangalengan Bandung 2003
-       Pedagang asongan KBN Jakarta Timur 2002






ISNAENI KOMARIAH NUR
Bandung 07 Februari 1982
SDN Rancabolang Bandung 1995
SMP Tulus Kartika Bandung 1997
SMEA Muhammadiyah Bandung 2001

Pelatihan:
-       Tata Rias Pengantin Bandung 2006

Pengalaman Pengabdian:
-       Butik buahbatu Bandung 2001
-       Administrasi Klinik al Falah Bandung 2003












LEZATNYA BUAH DIBALIK IMAN, HIJRAH DAN JIHAD
Oleh: Abu Ibad El Jabbar Abdul Halim
( Kepala SD Plus Al Fatwa Bandung )

“ Sesungguhnya Orang-orang Yang Beriman, dan Orang-orang Yang Berhijrah, dan Berjihad di Jalan Allah, Mereka itulah Yang Mengharapkan Rohmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang ” ( Q.S. 2:218 ).

Menggelegar suara dahsyatnya alam ketika Allah hancur leburkan begitu gamlang dijelaskan dalam ayat-ayat-NYA, seperti “ Apabila Bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, dan manusia bertanya apa yang terjadi pada bumi ini ?, pada hari itu bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang demikian itu padanya, pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok untuk diperlihatkan kepada mereka balasan semua perbuatannya, maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya “. ( Q.S. 99:1-8 ) namun suara mana yang lebih teguh berdiri dalam hempasan gelombangnya, maka bukan suara hati seorang yang jatuh cinta, bukan suara hati orang yang bersuara meraih suara rakyat dan bukan pula suara menggelegarnya bom atom pasukan kafir atas pembantaian kaum Muslimin di Palestina dan Negara-negara lainnya. Suara itu adalah suara hati di balik hati yang terbentuk atas asas keyaqinan yang terpatri dalam sebuah lubuk hati, ia adalah keyaqinan yang tuntas, yang hanya mengatakan Allah adalah Robb yang satu dan menafikan keyakinan-keyakinan lain selain hanya Kepada Allah. Keyakinan terhadap makhluk yakni bertanya tentang jodoh, rizki, hari keberuntungan, termasuk keyakinan pada diri secara berlebihan seakan diri paling hebat, paling kaya, paling diperlukan dan lain sebagainya tidak dilakukan sekecil apapun, keyakinan terhadap benda mati seperti bebatuan, jimat, senjata, isim dan sejenisnya ia hindari sekecil apapun, keyakinan terhadap makhluk Ghoib seperti kekuatan Jin, iblis, roh nenek moyang dan lain-lain tidak menjadi pijakan hidupnya.

Keyakinan yang terpatri kuat mampu menumbuhkan gerak untuk menuju satu kondisi, satu lokasi dari beberapa kondisi dan lokasi yang ada menuju kemenangan yang Allah Ridhlai serta Allah Rohmati. Imbas lain dari keimanan yang kuat tersebut bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada pribadi Muslim yang kuat yakni yakin seluruh kekuatan yang dimilikinya berasal dari Allah tanpa harus takut tidak memiliki kekuatan disebabkan tidak memiliki jimat, ajudan dan sebagainya, ia akan bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk lebih baik dan produktif, meninggalkan pribadi yang loyo kepada pribadi yang kuat, mental kerja yang ciut kepada mental kerja yang hebat. Pribadi-pribadi yang akan muncul dampak dari keimanan ini diantaranya:
1.  Ia akan sanggup seakan melihat Allah
2.  Ia akan sanggup merasa dan sadar diri terus diawasi Allah
3.  Ia akan sanggup berhaluan hidup pada rambu-rambu Allah dan Rasulallah
Walau ditempat yang gelap, terang, didepan atasan atau dibelakang atasan, didepan suami atau dibelakang suami, didepan orang tua atau dibelakang orang tua, didepan isteri atau dibelakang istri dan dalam kondisi serta waktu apapun ia senantiasa mawas diri, ingat dan sadar akan pengawasan Allah yang universal.

Hijrah yang dicontohkan oleh Rasulallah adalah satu tawaran untuk hijrah kita saat ini, dimana sebuah situasi sudah genting dan kewajiban hijrah memang harus terjelma tiada keraguan lain yang harus ditunggu segeralah untuk melakukannya, sambutan demi sambutan terlihat dari senyum manis penduduk yang kita datangi karena antara kita adalah saudara, bukan justeru sebaliknya, semisal banyak saudara kita dari Palestina, Afganistan, Irak, Iran dan negeri lainnya yang datang ke Indonesia untuk menghindari kecamuk kedzoliman dinegerinya guna mendapatkan rangkulan dari saudaranya se Muslim di Indonesia malah justeru mereka ditangkap aparat dengan dalih imigran gelap, tidak memiliki surat perjalanan, surat izin dari pemerintah setempat dan lain sebagainya. Apakah Rasulallah dengan para Shohabat hijrah membawa surat-surat tersebut, tentu sejarah tidak mencatat dan tidak akan kita temukan catatan sejarah yang menyatakan demikian.

Cukupkah kita setelah memiliki keimanan yang kuat, melakukan hijrah dan mendapatkan kenyamanan hidup yang layak lantas berdiam diri memperbanyak ibadah mahdhloh maupun ghoiro mahdhloh, ternyata tidak cukup begitu saja. Kenyamanan dari hasil iman dan hijrah kita, mungkin hidup yang serba tercukupi, honor atau gaji yang besar, rumah yang mewah, kendaraan yang mengkilat dan seabreg fasilitas hidup lainnya suatu saat harus kita tinggalkan, menata dan meniti perjuangan atau jihad di jalan Allah merupakan langkah berikutnya yang harus dipersiapkan. Ditempat lain, saudara kita yang lain, waktu yang lain ada kebutuhan atas waktu, tenaga, harta, keilmuan dan kehadiran kita untuk berjuang guna mewujudkan satu kondisi yang kondusip dari kemusyrikan kepada keimanan, dari kondisi kemalasan menjadi semangat dan dari kondisi keterpurukan kepada kondisi semangat juang yang tinggi. Jihad yang cakupannya begitu luas, seluas daratan, lautan dang ruang angkasa mampukah kita memaknai semua gerak kita sebagai jihad di jalan Allah guna merekap kembali seluruh aktivitas yang mungkin ada muatan niat yang tidak ikhlas.

Sejalan dengan proses waktu yang terus bergulir, bagaikan sebuah roda ia terus berputar dan berputar kadang ada bagian yang di atas, di bawah, disamping dan sebagainya terus bergantian saling bahu membahu, kian hari kala keimanan semakin menguat, hijrah semakin termaknai dan jihad terus digelorakan maka kesombongan hidup yang menjadi kebanggaan manusia akan semakin sirna tertelan satu berkah dari nilai yang tinggi, buah yang manis dan keterkaitan yang berkesinambungan dalam pengisian hidup menuju kehidupan yang abadi. Dengan tentunya menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah sudah barang tentu Ridhlo Allah akan tergapai. Namun ‘amal sebaik apapun, sesholih apapun, pribadi se‘alim siapapun yang Allah ridhlai belum tentu mendapatkan Rohmatnya Allah, bahkan karena baiknya ‘amal jangan berharap kita dizamin masuk syurga, apalagi jika ‘amal kita banyak salah jangankan berharap syurga kemauan untuk bertaubatpun tidak ada, sehingga alangkah arif dan bijaknya jika sebelum kita berharap ridhlo Allah bertaubatlah terlebih dahulu atas prilaku salah kita di masa kini, kemarin maupun kesalahan masa lampau. Hal ini pernah ditanyakan oleh shohabat Rasulal: Rasulallah bersabda: “ Tidak akan masuk syurga diantara kalian karena ‘amalnya, Engkau juga sama ya Rasulallah ( Tanya Shohabat ), Rasulallah menjawab: Saya juga sama, kecuali jika Allah meliputi saya dengan rohmat-Nya”. ( al Hadits ).

Sejarah telah mencatat sosok Rasulallah adalah pribadi yang sholih, sampai pernah dikatakan akhlak beliau adalah al Qur’an yang berjalan, dikarenakan seluruh prilakunya, perangainya, kata, pikir, tingkahnya dan seluruh aktivitanya berasaskan al Qur’anul karim, namun atas ‘amal yang begitu sholih beliau sendiri tidak dizamin masuk syurga, lantas satu pengecualian muncul dari beliau yakni kecuali yang mendapatkan rohmat Allah. Ridhlo saja yang kita kejar dari Allah bukanlah sebuah kecukupan akhir tugas hidup kita, untuk menggapai hidup dan kehidupan yang bahagia serta selamat maka rohmat Allah merupakan kepemilikan yang luar biasa setelah ridhlo Allah SWT.  Jalan untuk mencapai ridhlo Allah seperti menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah dengan berbagai aktivitas peribadatan didalamnya yang telah diatur dalam al Qur’an dan as sunnah, sedangkan batu loncatan yang bisa menghubungkan kita dengan Allah adalah bagaimana membingkai seluruh tata cara peribadahan kita dengan niat ikhlas, peduli dan tidak memiliki kepentingan lain selain dengan Allah, biarkan manusia tidak mencatatnya, tidak mengetahuinya, tidak membalasnya, tidak mengumumkannya, dan yaqinlah Allah akan melakukan itu semua.Wallahu’alam.