Minggu, 04 Juli 2010

REFORMASI - REVOLUSI
Oleh: Abu Ibad el Jabbar*

Seiring dengan pergerakan masa ke masa, zaman ke zaman. kini dunia memasuki era modernisasi disegala bidang tidak kecuali dunia Islam, sebagai seorang Muslim yang mengharapkan perubahan maka ia mau tidak mau harus menempuh aktifitas Hijrah, Hijrah dari keterpurukan kepada kebangkitan Iman, Ilmu dan Amal Sholih. waktu merupakan hal terpenting yang paling berharga dalam diri setiap Muslim karena, satu detik kebelakang tidak bisa kita ulang, satu detik kedepan tidak ada zaminan kita masih bisa menghirup udara segar di atas muka bumi nan elok ini hanyalah satu detik saat ini waktu milik kita untuk kita manfaatkan, dengan satu detik saat ini disa, noda masa lampau akan bisa terhapus dengan amalan sholih dan satu detik saat ini bisa menghapus seribu,sejuta...amal sholih masa lampau tatkala detik ini kita gunakan untuk maksiat, syirik, berbuat dosa dan noda.

arus globalisasi kini banyak meninabobokan generasi kita bahkan diri kita sendiri, dengan arus transformasi, informasi dan lain sebagainya banyak yang memanfaatkan untuk kepentingan sesaat, kendaraan yang kita miliki hanya digunakan sebgai alat kesombongan, rumuah yang kita miliki hanya sebagi alat pemuas, jabatan,pekerjaan yang kita duduki hanya sebagai sarana penghasil uang saja, internet yang kita kuasai hanya untuk membuka dan membuat situs-situa maksiat saja seperti membuka dan membuat situs porno, maksiat, judi, bisnis haram, zinah, selingkuh, berbohong, menipu, manipulasi dan lain sebagainya.

kalaulah kita tidak mau melangkah pada perbaikan diri, maka kapankah kita akan melakukan perbaikan diri, menunggu tua kah, hari esok kah atau kapankah, adakan zaminan usia kita sampai tua, adakah zaminan hari esok kita masih bernapas, atau mungkin hari esok jasad kita sudah dimakan blatung digrogoti cacing dan rayap dengan siksa kubur yang membara, atau haru tua hanya mimpi ternya detik yang akan datang Allah mengambil ruh kita, maka gerakan langkah kaki ayunan tangan yang kita iringi dengan niat yang tulus karena Allah saat inilah mesti kita lakukan.

mungkin saja hari kemarin kita berlaku dosa, menyakiti orang tua kita, saudara kita, tetangga kita, handai taulan kita, guru kita, anak kita... mungkin masa lampau kita pernah tidak taat kepada Allah, musyrik, bersenda gurai dalam beragama..lantas bagaimana dengan perbaikan diri kita supaya suci bersih seperti bayi yang baru lahir tiada membawa dosa dan noda sedikitpun, bisakah kita seperti itu.. jawabannya adalah...PASTI AKU BISA...

REFORMASI asal kata dari RE : Kembali FORMASI: Pada pormasi awal secara bertahap itulah yang pertama mesti kita lakukan.
kita mesti kembali kepada awal, titik nol dimana kita dulu terlahir dari kandungan ibu tercinta yang mengandung kita selama sembilan bulan dan menyusui kita selama dua tahun nyuapin kita kadang kita berak, kencing di atas pangkuan bunda tercinta, sampai saat ini kita dewasa punya ini punya itu tak lepas dari peran ibu dan yanda kita, maka kembalilah kita kepada titik nol untuk menghilangkan berbagai kemelut yang ada pada diri kita selama ini, kemelut dunia yang terus menrongrong kita kesampingkan dulu, lihat Zat Allah melalui berbagai jenis ciptaan-Nya, kita tidak memiliki siapapun dan kita tidak dimiliki oleh siapaun kecuali memiliki dan dimiliki Allah SWT.
Reformasi, kembalinya diri kita kepada kesucian awal kita coba dengan melangkah tahap demi tahap, sedikit demi sedikit tetapi terus berlanjut sampai kita benar-benar merasakan nikmatnya , lezainya keimanan dan keislaman kita dengan bukti prilaku taqwa yang utuh dan memiliki pribadi yang Ihsan. imn bisa mengandung arti meyakini, mempercayai akan adanya Allah yang satu dengan menapikian atau mentiadakan keyakinan-keyakinan lain selain hanya kepada Allah, keyakinan pada benda-benda mati seperti, bebatuan, jimat, gunung, cincin itu harus dihilangkan, keyakinan pada makhluk hidup seperti keyakinan pada pohon, binatang, paranormal, dukun bahkan keyakinan pada diri sendiri yang berlebihan itupun mesti kita waspadai. Taqwa bisa mengandung ari menjalankan seluruh yang diperintahkan Allah dan menjauhi seluruh yang dilarang Allah, sehingga akan muncul sikap Ihsan, apakah Ihsan itu yakni Beribadah kepada Allah seakan-akan mampu melihat Allah, kalaulah kita tidak mampu melihat Allah maka yakinlah Allah maha melihat kita baik tatkala kita sedang sendiri, ditempat yang gelap, dibelakang orang tua atau berkata dalam hati maka pantauan Allah pendengaran Allah tahu atas apa-apa yang kita lakukan. sedangkan Islam sendiri bisa bermakna Tunduk, Patuh Menyerah diri Kepada Allah dengan penyerahan yang utuh dan menyeluruh.

REVOLUSI bermakna RE: Kembali VOLUSI: Kepada pergerakan awal secara cepat, tepat dan bermanfaat, bagian ini akan kita arahkan untuk pembersihan dan kesucian hati kita yang sudah berkarat hampir hancur karena penyakit hati, hati yang membatu keras bagaikan baja yang ada karena penyakit hati seperti, Mempercayai kekuatan lain selain Allah, syirik, jail, aniaya, sombong, kemusrikan merupan dosa yang amat sangat besar Allah akan memaafkan seluruh dosa hamba-Nya ketika bertaubatannasuha kecuali Musyrik atau menduakan Allah tak akan diampuni oleh Allah. untuk memperbaiki dosa yang satu ini yakni kemusyrikan maka bukan dengan jalan mereformasi diri melainkan harus segera merevolusi diri kita, cepat, tepat kembali kepada keyikinan, keimanan, aqidah kita kepada Allah yang Ahad dengan cara meyakini sepenuh hati dan seutuh amal sholih kita yang tentunya harus bermanfaat guna untuk saudara-saudara kita yang lain.

demikian halnya dengan perjuangan gerakan dakwah yang dilakukan Rasulallah Muhammad SAW. beliau menyampaikan risalah Islam dengan cara bertahap, seperti perubahan terhada zaman jahiliyah yang penuh dengan kabodohan aqidah, akhlak dan ilmu, secara akhlak dan ilmu maka Rasulallah menyampaikannya dengan penuh kesabaran walau ditempa dengan berbagai fitnah, cobaan, intimidasi, introgasi, pengusiran maupun sikap sadis lainnya yang dilakukan orang-orang jahiliyah kepada Rasulallah. beliau menata dan meniti langkah dakwah ini dengan gaya penyampaikan bertahap seperti mengenalkan tata cara berbicara yang sopan dan santun antara anak kepada orang tua, orang tua kepada anak, yang muda kepada yang tua, yang tua kepada yang muda dan seterusnya, menyampaikan bagaimana tata cara berpakaian antara seorang anak perempuan dengan laki-laki batasan aurat mereka yang harus dielihara dari pandangan dan gangguan mata birahi orang yang tidak bertanggung jawab, bagaimana tata cara pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang muhrim dan yang bukan muhrim dan etika prilaku lainnya Rasulallah sampaikan secara bertahap.

namun lain halnya dengan langkah Rasulallah terhadap ranah tauhid mereka orang-orang jahiliyah yang salah kaprah, Beliau merubah keyakinan jahiliyah menjadi keyakinan tauhidullah secara cepat, tepat dan terasa manfaatnya dimasyarakat dalam kehidupan mereka. rasulallah segera mengarahkan kepada keyakinan yang mutlak terhadap Allah yang satu dan wajib beribadah hanya kepada Allah dan memohon hanya kepada-Nya dengan tidak menghilangkan amal usaha atau ikhtiar kita untuk meraihnya.

* Aep Saepullah Abdul Halim Abu Ibad El Jabbar, S.Pd.I. M.D.
TTL. Majelengka 10 Oktober 1979
HP. 085 294924 081
Activis:
Staff TPA/TKA Nurul Huda Weragati-Majalengka-Jabar
Staff TPA/TKA al Hikam Weragati-Majalengka-Jabar
Staff TPA/TKA Baitul Muttaqin Trajaya-Majalengka-Jabar
Staff TPA/TKA al Anshor Margahayu Raya-Bandung-Jabar
Staff TK Smart Kids Bandung-Jabar
Staff SDS Tulus Kartika-Bandung-Jabar
Staff PSAA Bhakti Insani Dago-Bandung-Jabar
Staff PSAA al Muslimun Bandung-Jabar
Staff SMP-SMA Bunga Bangsa Dago-Bandung-Jabar
Staff SMK Muhammadiyah 3 Bandung-Jabar
Staff SDIT Luqmanul Hakim Bandung - Jabar
Kepsek SMP Plus al Fatwa Bandung-Jabar
Kepsek MDA Darul Falah Bandung-Jabar
Ketua Umum PMHP-LIPUT Bandung-Jabar
Ketua Umum DMI Sekejati-Buahbatu-Bandung-Jabar
Sekretaris LKSM TA'AJUB Bandung-Jabar
Staff MUI Buahbatu - Bandung-Jabar
Ketua Umum RPM Sekejati-Buahbatu-Bandung - Jabar

PERJALANAN INI
Abu Ibad el Jabbar

Ketelusuri relung-relung kehidupan...
makna hidup kini tinggal cerita...
dulu orang bekerja untuk mencari makna hidup

kini semuanya bohong...palsu...mulut mereka...tangan mereka...
bahkan hati mereka..penuh dengan drama dan pendramatisiran...
demi jabatan...kekayaan...semuanya dilakukan...

dulu yang mereka tawarkan adalah janji manis untuk rakyat...
dulumereka ada bersama rakyat jelata...
dulu mereka berkoar ditengah-tengah panggung politik kebusukan...

kini orang yang berkoar ada diatas singgasana empuk nan mewah...
kini rakyat semakin jelata...nan terlenta
UNTUKMU
Abu Ibad el Jabbar

Sekian lama kita tata meniti tangga ini...
haluan demi haluan...titianpun kita lewati penuh dengan ukiran sejarah cinta...

berbekal rasa yakin yang membara...akhirnya kusunting dirimu yang kupilih...
kini...tak terasa sejalan dengan waktu...kita memiliki penerus kisah kasih kita...

berbagai cobaan...ujian terus berganti...
semuanya kita rasakan...

wahai kau yang ada disanah aku disinih...
kutitipkan kepadamu ukiran sejarah kita...

binalah ia... didiklah ia...tumbuhkanlah ia dalam kedewasaan...
kenankan kelak sebutkan padanya tentang diriku...

aku yang kau pilih atas pilihanku juga...
aku yang kau cinta atas cintaku juga...

biarkan aku membuka lembaran yang lama hilang dariku...
hanya sekedar membuka bukan untuk meneruskan lembaran itu...

aku punya hak untuk meneruskan lembaran itu...
namun aku tak berani walau engkau ijinkan...walau Allah memperkenankan...

ijinku padamu hanyalah... berikan waktu sedikit untuk sejarah harapan masa laluku...
tak bisa kupungkiri ini hadir dihadapanku sayang...

kehadiran sejarah lama ini takan membuatku terlena...
aku hanya ingin mengenang dan mengisi sejarah berikutnya dengan kebaikan...

aku akan mencobanya untuk memperkenanlkan makna hidup untuknya...
dia yang pernah aku sukai...dan cintai...yang kini sering kutemui...

dia bukun untuk aku cintai...bukan untuk aku sukai sayang...
namun akan aku bawa pada makna cinta dan rasa suka yang bermakna kebaikan...

ini perlu aku lakukan...demi kebaikan masa depannya ...
ijinkanlah aku sayang...tuk sejenak membawa ia pada kesuksesan cinta dan suka...

ia masih perlu bimbingan...arahan....pendampingan...
kaupun jangan sungkan tuk bersamaku dekat dengannya...kenapa tidak...ia wanita sholehah...

ia sedang mencari jati diri... ia sedang mencoba menggapai mimpi meraih cita-cita...
ijinkanlah sayang untukku dekat dengannya...

untukmu aku berbuat ini...untukmu aku berkata ini...
untukmu aku dekat dengannya...jika kau memahaminya..fahamilah sayangku ini semua...

jikalah ada waktunya untukku..dekatnya sejenak bersamaku...
kan kuberikan apa yang kupunya tuk bekal hidupnya...

ia tahu aku milikmu...nan ia tahu aku pernah mencoba untuk memilikinya...
ia tahu kini aku milikmu...dan ia takan mau memilikiku..

aku kan mencoba dekat untuk kedekatan kakak dan adik...
bila ia mau aku jadikan adiknya...

bila tidak... tak mengapa..usaha kita tetap baik..
meniti dan menata dakwah lewat jalan ini...

kau punya andil..besar dan mulya ijinmu kepadaku...
jika ia tahu sedang aku tolong dan aku ajak kejalan yang lebih baik...

jika tidak ia fahami..tak apa sayang kita jangan bersedih...
perjuangan ini tak ada ujungnya...kita terus berjuang tuk JALAN DAKWAH INI...

membina kedekatan dengan yang lain itu perlu kita bina...
ijinmu untuk langkah ini sungguh aku syukuri sebagai titik awal kau wanita yang sholehah...

untuk saat ini...ia lain dari yang lain atas binaan kita...
ia punya sejarah khusus denganku...ya...sejarah masa lampau...masa kekanak-kanakan...

kau tahu aku sebelum bersamamu... aku perantau yang tak memiliki ketetapan tinggal...
dari kos ke kos...dari masjid ke masjid...itulah perjalananku yang kini kau kenal aku...

kebetulan saat ini ia ada bersama kita..dan kebersamaanya telah kau mengerti...
trimakasih atas pengertiannmu sayang...smoga ini jalan kebaikan tuk kita semua...
MAKNA YANG TERUNGKAP
Abu Ibad el Jabbar

Sekian tahun makna itu sirna ditelan ketidak dewasaan
detik demi detik... menit...jam...bulan...tahun yang bergantian...hari yang bersambungan...
kini makna itu muncul dihadapanku...

dulu kusendiri menyapa makna ini...
kini aku miliki makna lain yang seakan itu aku meratapi...
senyummu...tatapanmu masih yang dulu...

kusadari waktu itu kau belum mengenal makna...
makna dirimu yang kini hadir setelah sekian lama terkubur...
serasa aku belum memiliki makna saat ini...

kini kau tumbuh dewasa... memiliki makna...dan rasa yang waktu itu tak kau punya...
ingatkah ketika kulayangkan selembar kertas setetes tinta yang kau terima dan kau sobek...
ingatkah ketika kau kulihat dan ku sapa kau diam seribu bahasa...sejuta kebencian...

untukmu yang kini hadir didepanku...
aku miliki makna lain...namun dihadapanmu aku miliki makna yang lebih lain...
muncul dan ada kau kini dihadapanku yang serba terbatas keterbatasan yang kau tahu...



JALAN INI
Abu Ibad el Jabbar

jalan yang menghantarkan antara perjuangan dakwah dengan kisah kasih masa lampau...
ruang demi ruang...waktu demi waktu...
kutelusuri rumah megah nan rumah beralaskan tanah...
kususuri perkampungan nan perkotaan dalam jalan dakwah...

wajah yang begitu indah karena harta...wajah yang begitu manis karena budi pekerti...
gelombang jalan dalam gelap malam...panas terik mentari...dingin hujan menyertai...
badan yang lelah tanpa kelelahan...pakaian yang kusam tanpa rasa bosan...
kuakui jalan ini begitu terjal dan membahayakan...

berapa banyak anak manusia kudidik..kubina dalam jalan ini...
berapa tumpuk amanah yang kupikul saat ini...
yang dikemudian hari mereka pasti memintaku atas seluruh pertanggung jawaban ilmuku...
akankah aku selamat...akankah mereka membawaku kepada ridho dan rahmat ALLAH...

kini fenomena lain datang beserta jalan ini...
jalan dakwah yang dibumbui makna yang lama menghilang...
ada bersama jalan ini...kucanggung...kugerogi...kumalu...dan aku kadang sepertu dulu...
dulu kala awal kumelihatnya...ia ayu...lugu...lucu dan suka malu-malu...

namun...kuyakin aku tetap ada dalam jalan ini...
ia hanyalah salah satu fenomena yang indah yang akan ALLAH munculkan dibalik yang lain...
ia adalah pengingat akan rasa yang sirna sebagai semangat perjuangan dakwah ini...
ia adalah amanah yang kini harus aku bina..didik..bukan untuk aku surati atau dekati...

wahai dinda ma'af bila selama ini kanda merasakan ada makna lain bersamamu...
mungkin kau lupa...tapi aku ingat...
waktu itu kau ada belajar bersama dalam sebuah masjid...
waktu itu aku hanya seorang penjaga masjid yang rendah dibandingmu anak yang kaya raya...

dulu kau begitu lugu... kau masih tahap pertumbuhan usia remaja..masih kekanak kanakan...
dulu kau marah ketika seseorang mencoba mendekatimu...
dulu kau begitu anggun dan menawan seakan mengingatkanku pada yang lain dirimu...
dulu kukenal kau lewat jalan ini..dan kini ku berjumpa kau lewat jalan ini pula...

selamat menempuh hidup yang kian memerlukan perjuangan...
kau harus berjuang melawan arus globalisasi yang kejam...
kau adalah wanita yang baik...maka baikanlah langkah hidupmu...
ku yakin kau pasti bisa menemukan harapanmu selama ini...selamat berjuang...adikku...