MAKNA YANG TERUNGKAP
Abu Ibad el Jabbar
Abu Ibad el Jabbar
Sekian tahun makna itu sirna ditelan ketidak dewasaan
detik demi detik... menit...jam...bulan...tahun yang bergantian...hari yang bersambungan...
kini makna itu muncul dihadapanku...
dulu kusendiri menyapa makna ini...
kini aku miliki makna lain yang seakan itu aku meratapi...
senyummu...tatapanmu masih yang dulu...
kusadari waktu itu kau belum mengenal makna...
makna dirimu yang kini hadir setelah sekian lama terkubur...
serasa aku belum memiliki makna saat ini...
kini kau tumbuh dewasa... memiliki makna...dan rasa yang waktu itu tak kau punya...
ingatkah ketika kulayangkan selembar kertas setetes tinta yang kau terima dan kau sobek...
ingatkah ketika kau kulihat dan ku sapa kau diam seribu bahasa...sejuta kebencian...
untukmu yang kini hadir didepanku...
aku miliki makna lain...namun dihadapanmu aku miliki makna yang lebih lain...
muncul dan ada kau kini dihadapanku yang serba terbatas keterbatasan yang kau tahu...
JALAN INI
Abu Ibad el Jabbar
detik demi detik... menit...jam...bulan...tahun yang bergantian...hari yang bersambungan...
kini makna itu muncul dihadapanku...
dulu kusendiri menyapa makna ini...
kini aku miliki makna lain yang seakan itu aku meratapi...
senyummu...tatapanmu masih yang dulu...
kusadari waktu itu kau belum mengenal makna...
makna dirimu yang kini hadir setelah sekian lama terkubur...
serasa aku belum memiliki makna saat ini...
kini kau tumbuh dewasa... memiliki makna...dan rasa yang waktu itu tak kau punya...
ingatkah ketika kulayangkan selembar kertas setetes tinta yang kau terima dan kau sobek...
ingatkah ketika kau kulihat dan ku sapa kau diam seribu bahasa...sejuta kebencian...
untukmu yang kini hadir didepanku...
aku miliki makna lain...namun dihadapanmu aku miliki makna yang lebih lain...
muncul dan ada kau kini dihadapanku yang serba terbatas keterbatasan yang kau tahu...
JALAN INI
Abu Ibad el Jabbar
jalan yang menghantarkan antara perjuangan dakwah dengan kisah kasih masa lampau...
ruang demi ruang...waktu demi waktu...
kutelusuri rumah megah nan rumah beralaskan tanah...
kususuri perkampungan nan perkotaan dalam jalan dakwah...
wajah yang begitu indah karena harta...wajah yang begitu manis karena budi pekerti...
gelombang jalan dalam gelap malam...panas terik mentari...dingin hujan menyertai...
badan yang lelah tanpa kelelahan...pakaian yang kusam tanpa rasa bosan...
kuakui jalan ini begitu terjal dan membahayakan...
berapa banyak anak manusia kudidik..kubina dalam jalan ini...
berapa tumpuk amanah yang kupikul saat ini...
yang dikemudian hari mereka pasti memintaku atas seluruh pertanggung jawaban ilmuku...
akankah aku selamat...akankah mereka membawaku kepada ridho dan rahmat ALLAH...
kini fenomena lain datang beserta jalan ini...
jalan dakwah yang dibumbui makna yang lama menghilang...
ada bersama jalan ini...kucanggung...kugerogi...kumalu...dan aku kadang sepertu dulu...
dulu kala awal kumelihatnya...ia ayu...lugu...lucu dan suka malu-malu...
namun...kuyakin aku tetap ada dalam jalan ini...
ia hanyalah salah satu fenomena yang indah yang akan ALLAH munculkan dibalik yang lain...
ia adalah pengingat akan rasa yang sirna sebagai semangat perjuangan dakwah ini...
ia adalah amanah yang kini harus aku bina..didik..bukan untuk aku surati atau dekati...
wahai dinda ma'af bila selama ini kanda merasakan ada makna lain bersamamu...
mungkin kau lupa...tapi aku ingat...
waktu itu kau ada belajar bersama dalam sebuah masjid...
waktu itu aku hanya seorang penjaga masjid yang rendah dibandingmu anak yang kaya raya...
dulu kau begitu lugu... kau masih tahap pertumbuhan usia remaja..masih kekanak kanakan...
dulu kau marah ketika seseorang mencoba mendekatimu...
dulu kau begitu anggun dan menawan seakan mengingatkanku pada yang lain dirimu...
dulu kukenal kau lewat jalan ini..dan kini ku berjumpa kau lewat jalan ini pula...
selamat menempuh hidup yang kian memerlukan perjuangan...
kau harus berjuang melawan arus globalisasi yang kejam...
kau adalah wanita yang baik...maka baikanlah langkah hidupmu...
ku yakin kau pasti bisa menemukan harapanmu selama ini...selamat berjuang...adikku...
ruang demi ruang...waktu demi waktu...
kutelusuri rumah megah nan rumah beralaskan tanah...
kususuri perkampungan nan perkotaan dalam jalan dakwah...
wajah yang begitu indah karena harta...wajah yang begitu manis karena budi pekerti...
gelombang jalan dalam gelap malam...panas terik mentari...dingin hujan menyertai...
badan yang lelah tanpa kelelahan...pakaian yang kusam tanpa rasa bosan...
kuakui jalan ini begitu terjal dan membahayakan...
berapa banyak anak manusia kudidik..kubina dalam jalan ini...
berapa tumpuk amanah yang kupikul saat ini...
yang dikemudian hari mereka pasti memintaku atas seluruh pertanggung jawaban ilmuku...
akankah aku selamat...akankah mereka membawaku kepada ridho dan rahmat ALLAH...
kini fenomena lain datang beserta jalan ini...
jalan dakwah yang dibumbui makna yang lama menghilang...
ada bersama jalan ini...kucanggung...kugerogi...kumalu...dan aku kadang sepertu dulu...
dulu kala awal kumelihatnya...ia ayu...lugu...lucu dan suka malu-malu...
namun...kuyakin aku tetap ada dalam jalan ini...
ia hanyalah salah satu fenomena yang indah yang akan ALLAH munculkan dibalik yang lain...
ia adalah pengingat akan rasa yang sirna sebagai semangat perjuangan dakwah ini...
ia adalah amanah yang kini harus aku bina..didik..bukan untuk aku surati atau dekati...
wahai dinda ma'af bila selama ini kanda merasakan ada makna lain bersamamu...
mungkin kau lupa...tapi aku ingat...
waktu itu kau ada belajar bersama dalam sebuah masjid...
waktu itu aku hanya seorang penjaga masjid yang rendah dibandingmu anak yang kaya raya...
dulu kau begitu lugu... kau masih tahap pertumbuhan usia remaja..masih kekanak kanakan...
dulu kau marah ketika seseorang mencoba mendekatimu...
dulu kau begitu anggun dan menawan seakan mengingatkanku pada yang lain dirimu...
dulu kukenal kau lewat jalan ini..dan kini ku berjumpa kau lewat jalan ini pula...
selamat menempuh hidup yang kian memerlukan perjuangan...
kau harus berjuang melawan arus globalisasi yang kejam...
kau adalah wanita yang baik...maka baikanlah langkah hidupmu...
ku yakin kau pasti bisa menemukan harapanmu selama ini...selamat berjuang...adikku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tafadhlol akhi...ukti...silahkan...BTS ( Bebas Tapi Sopan )