Senin, 05 Juli 2010

UNTUKMU KUTITIPKAN " Abu Ibad el Jabbar"

GUBAHAN ANAK NUSANTARA


Untukmu yang duduk disinggasana nan mewah...
maukah ku ajak sejenak melihat suasana diluar singgasanamu...
lihat..resapi...ratapi...pikirkan...berbuatlah buat mereka...

berapa banyak saudaramu menjerit dilorong sana...kampung sana...
berapa banyak saudaramu berpakaian panas...berselimutkan dingin...
makan sesuap nasi basi...minum peluh tanpa rasa sakit...

dulu mereka engkau sapa...sejuta janji nan penawaran hidup mereka...
kau datang...kau peluk...kau minta suara mereka...
kini mereka yang meminta suaramu...janjimu...bukti kerjamu...

sungguh nasib mereka jauh dari nasib keluargamu...
mereka punya hati...mereka punya telinga...mereka punya mata...
jadilah hati mereka...jadilah telinga mereka...jadilah mata mereka...

bualan bualanmu sudah bosan kami dengar...
gambarmu di televisi membuat kami muak...
suaramu di radio membuat kami bising...

inginkah kau kembali kepada kami...mana suara kami...mana titipan kami
kamipun memiliki nusantara...cinta nusantara...ingin mengabdi...
kau pembohong...pengkhianat nusantara....maling nusantara...penjajah rakyat sendiri...

kini....aku merasa lelah...lelah dengan sikapmu...
namun kami masih punya harap dan cita...
harap dan cita kami hanya untuk negeri tercinta...

selamat atas singgasanamu...kau hebat...kau pembohong ulung...
kau memiliki segalanya...tanpa kau sadar sesungguhnya kau miskin...
lebih miskin dan lebih nista dari kami...

kau rasa singgasanamu abadi...tidak...singgasanamu milik kami...
kami rakyat yang memiliki...bersiaplah untuk turun...
atau kami yang menurunkanmu secara paksa dan tidak terhormat...

dasi...jas...kemeja...celana...septu mewah nan mahal yang kau kenakan...palsu..
lidahmu palsu...suaramu rekaman...yang kau edit sendiri...
kau...kau..kau..tidak memiliki bumi pertiwi ini.....

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

WAJAHMU NAN ELOK

Kupandang wajahmu yang ayu nan menawan...
kutulis namamu disetiap lembaran kosong...
kusimpan namamu dalam hatiku yang paling dalam...
sesekali ku pautkan dengan namaku...

hamparan keindahan yang alami kau miliki...
kau begitu anggun...mempesona...indah dipandang...nyaman tuk ku dekati...
suaramu yang khas seperti lantunan nyanyian bidadari syurga...
kau senantiasa tersenyum simpu padaku...

kini...kau menangis...kau meratapi kesedihanmu...
wahai impianku...janganlah kau menangis...hilangkan ratapanmu...
jangan kau bersedih karena dia...
dia memang penoda yang berhati iblis...

wahai ibu pertiwiku..jangan kau rusak keelokanmu...
kau bagaikan syurga yang menumbuhkan berbagai jenis buah...
ladangmu begitu subur nan bermakna ...
bertahanlah...dari para perusak keelokanmu...

aku pendampingmu nan setia untuk mendampingi dan membelamu
dari para pengkhianat cinta ibu pertiwi ini...
aku lahir dari cintamu padaku...
maka kan kupersembahkan cintaku padamu sepenuhnya...

wahai para pemangku ibu pertiwi...kau telah gagal memberikan cintamu...
cintamu palsu...bohong...cintamu semu...gadungan...
bukti nyata kau pembohong telah membuat rusak negara ini...
sadarkah langkahmu...kebijakanmu...mana untuk rakyat...

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

KAU YANG DISANA

Jauhnya jarak diantara kita...
waktu yang tak bisa menembus keberadaanmu...

tataplah sejenak rembulan dimalam hari...
hitunglah sebisa mungkin bintang diangkasa sana...

terimalah sedetik kehangatan mentari dipagi hari...
resapi...rasakan belaian angin yang menghembus disampingmu...

kau...kuingat namamu...suaramu...wajahmu...
kau begitu jauh...lama ntah kapan kau kembali...

mimpi-mimpi terus ada dalam setiap tidurku...
namun...entah kenapa tidurku susah aku pejamkan mata ini...

kau bukan siapa-siapaku...kau impianku...
entah kapan kau bisa bersama...

kami merindukanmu wahai sosok yang sederhana...
wahai pribadi yang lembut...

segeralah buktikan keberadaanmu...bersamalah dengan kami...
kami sudah muak dengan yang ada saat ini...

kami butuh engkau yang jujur nan berwibawa...
dimanakah kau saat ini...bawalah kami pada kejujuran...

kejujuran kini luntur dicerna kebiadaban penguasa lalim...
kepura-puraan kini merajalela disetiap sudut kepemimpinan negeri ini...

kini negeri ini dipimpin oleh para pemangku budaya drama...rekayasa...hasud...
mentiadakan kejujuran...menghadirkan kepalsuan...

mereka sudah palsu...suara mereka adalah hasrat mereka...
suara rakyat adalah suara yang dikekang...

kembalilah segera wahai harapanku...
kami rindu akan kehadiranmu...jangan takut kami ada bersama kejujuran...

&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&


JENDELA WAKTU
Abu Ibad El Jabbar

selayang kertas...setetes tinta...
kutari-tari kan jemari tangan ini...

kertas yang biru sebiru hatiku...
kutitipkan kata ini...

sebuah fakta terukir...
di hari yang penuh debar...

kini rasa debar itu menjelma...
dengan kedewasaan dan penuh memori...

tiada salah...dan izinkanlah...tuk ku ucapkan...SELAMAT...
tas apa yang kau raih selama ini...

apalah arti hari ini...
tapi itu adalah sejarah...

jangan lupakan sejarah...
disana ada motivasi masa depan...

raihlah kebersamaan bersama keluarga...
satukan komitmen untuk hari esokmu...

***********************************************

wahai pemuda pemudi Muslim...
didalam sudut dari relung hatimu...
dibawah sanubari yang dalam jauh disana...
ada suara menggelegar kuat sekali...

kekuatan yang sewaktu-waktu dapat merubah peradaban dunia...
hanya hawa dan nafsu kita...
duniawi dan syaithon musuh nyata kita...
itulah yang kerap kali menjadi abu jahal dalam diri kita...yang menghalangi kebangkitan kita...

marilah kita bersama berlatih...
latih iman...latih ilmu...nan latih amal...
kebangkitan harus kita genggam...
musnahkan musuh-musuh Allah....

************************************************************************

dikala hati ini bergejolak...
lahirlah rasa ingin berontak...

kupandamg bayangan wajah-wajah lama...
mereka ada dalam sejarah...

pantaskah aku buka sejarah mereka...
sedangkan sejarah mencatatku kini...

hentakan kaki tak bisa berhenti...
seiring hati yang terus berbisik...

katakan yang sebenarnya...
namun katapun selalu bersembunyi...

kudatangi...kulihat dari jauh...
prasasti hati yang tertunda...

mereka bisa...tentram...bahagia...
tahu diri dan sederhana...

biarkan itu ada...
biarkan mereka bernapas lega...

kembalilah pada dirimu...
kejujuran adalah kunci...

bersyukur...menerima dan berprilaku...
tanpa harus ragu dan rindu buta...

kau punya sejarah...
kau arungi sejarahmu...

tatalah... titilah sejarahmu...
sebelum sejarah itu menata dan menitimu...

********************************************************************

hidup yang sementara...
bisakah aku menggapainya...
bisakah aku memenejnya...

kehidupan yang abadi...
seperti apa kudapati diriku kelak...
celaka...ataukah selamat...

sungguh dunia ini hina...
rayuan dunia ini gombal...
perangkap dunia ini kejam...

disini kebohongan seperti kejujuran...
disini kejujuran seperti kebohongan...
jasad apalah artinya...

dibalik jasad penuh hasud...
dibalik jasad penuh dosa...
dibalik jasad selalu berbuat dusta...

sudah tahu ini..itu salah...
namun ini...itu menjadi kebiasaan...
menjadi kebutuhan...bahkan ketagian...

disini...disana...peluang itu ada...
dan dekat...
tidak a ada b...

kesadaranmu hanya sekejap...
ketidak sadaran terus berkeliaran...
ingin lebih...lebih...dan lebih...

tidak kita...mereka...
tidak mereka...kita..
punya maknakah kita...

****************************************************************

mampukah kita memberi makna pada hidup ini...
ataukah kita ini pembuat keonaran hidup...
apalah arti busana mahal...
rumah gedong...

kendaraan mewah...
hidup terpandang...
jika hidup tak bisa memaknainya...
tentu dengan makna bercorak kemaslahatan...

pernahkah kita berenung tentang ciptaan-Nya...
lantunan syukur model apakah yang kita perbuat...
kemanakan usia muda dan kesempatan...
ilmu bisa dicari tinggal peluangan waktu...

jangan banyak alasan tak ada waktu...bohong itu...
kita lebih banyak asik terlena...
enggankah kita berjuang keras...
dalam hidup singkat dan semu ini...

ada apa dengan kita...
kita sudah eror...GR...PD....
padahal waktu untuk perbaikan banyak...
kenapa mesti disia-siakan....

********************************************************************************
Cermin menampilkannya...
tatkala diluar cermin...

cermin itu berdebu...
berdebu...berdebu...berkarat...

dimanakah cermin itu...
manusia cermin...ingin dipuji...

laun...laun...bercermin...
untuk...manipulasi....

bercerminlah terus...
tetaplah cerminan awal...

itu baru O.K. ...
O.K. mu hanya sedetik...

*************************************************************************

biarlah kuayunkan kakiku dalam...
genangan air hujan nan kotor
biar kududuk bersama mereka...seperti mereka...
tak memandang situasi...kondisi...materi...

kadang materipun tak dapat terelakan...
semuanya muncul mengiringiku...
ku memang ada dan harus ada...
ku memang beda dan harus sama...

ku memang miskin tapi harus kaya...
ku memang salah tapi ada makna benarnya...
Islam adalah jalan terbaikku...
bahagia...selamat...dunia akherat...

hiasilah kemerdekaan itu...
seindah untaian ayat-ayat Allah...
sekuat sunah-sunah Rasulallah...
mandiri dalam kebenaran berdiri percaya diri...

**************************************************************************

indah terasa jalan ini...
kususuri waktu demi waktu
kuraih mimpi bersama citaku...

wahai zaman yang terus mendekat...
wahai waktu yang setia memelukku...
dekaplah aku...

kan kubawa kau kedalam perjuanganku...
zaman...waktu untuk menunggu...
dekapan sang pencari fakta..

geliat gelombang cinta kehidupan...
gelegak hasrat kasih sayang
semerbak bau harum perjuangan ini...

lepas...bebas...terbang...kepakan sayap sang pejuang...
melambai halus bagaikan sutera...
menembus angkasa biru nan tinggi...terus melesat...pesat..tinggi nan kesana....

mata bulat nan indah...
rambut halus nan terurai..
kulit lembut nan peka...

seindah untaian zamrud khatulistiwa...
kupandang...kugapai...ku dapat...
itulah cita nan cintaku pada kesucian perjuangan dakwah ini...