Desah nafas antara kaya dan miskin...
kaya ketika hati ini bertutur lembut terhadap terjalnya hidup...
miskin kala hati ini keras membaja dengan seonggok individualisme arogan...
tarikan nafas untuk dicerca dan dimaki...
biarkan aku ada dalam kelesuan hardik mereka...
aku adalah sebatang kara yang tak bermakna...
maka...izinkan aku memberi makna walau kau tertawa...
ajalku kan kujemput dengan sisa yang ada...
jikalah tak diterima izinkan juga aku layak dihina...
bersandar bukan berarti penyerahan...
inilah batas akhir ku ingin berkata dan berprilaku lugu yang dihadapanmu tak lucu...
tidak...aku tak mau lucu...lebih baik aku dikata dungu...
izinkan aku ada untuk menjadi sampah dalam pandanganmu...
aku tak bisa dan tak berguna versimu...
aku miliki rasa dibalik rasa untukmu...
wahai insan yang memiliki suara... berteriaklah untuk kebebasanmu...
berteriak bukan dengan suara kencang mulutmu...
namun...berteriak dengan seabreg potensimu...keluarkan...berikan...jangan pernah ragu...
rugi terasa kala waktu membisu diri terpasung hati terkoyak...
ada apa dengan gerangan...dimana beliau.. enyahkan itu semua...
minimal kau bisa membuat mereka tersenyum... ayo..tersenyumlah semuanya...
katakan aku gila ... cukup dengan kata itu aku memberimu kepuasan...
aku tak gila sahabat...namun aku layak dikatakan gila...ayo katakanlah...
semuanya untuk ketentraman...saya...anda...kita semua...cukup.
kaya ketika hati ini bertutur lembut terhadap terjalnya hidup...
miskin kala hati ini keras membaja dengan seonggok individualisme arogan...
tarikan nafas untuk dicerca dan dimaki...
biarkan aku ada dalam kelesuan hardik mereka...
aku adalah sebatang kara yang tak bermakna...
maka...izinkan aku memberi makna walau kau tertawa...
ajalku kan kujemput dengan sisa yang ada...
jikalah tak diterima izinkan juga aku layak dihina...
bersandar bukan berarti penyerahan...
inilah batas akhir ku ingin berkata dan berprilaku lugu yang dihadapanmu tak lucu...
tidak...aku tak mau lucu...lebih baik aku dikata dungu...
izinkan aku ada untuk menjadi sampah dalam pandanganmu...
aku tak bisa dan tak berguna versimu...
aku miliki rasa dibalik rasa untukmu...
wahai insan yang memiliki suara... berteriaklah untuk kebebasanmu...
berteriak bukan dengan suara kencang mulutmu...
namun...berteriak dengan seabreg potensimu...keluarkan...berikan...jangan pernah ragu...
rugi terasa kala waktu membisu diri terpasung hati terkoyak...
ada apa dengan gerangan...dimana beliau.. enyahkan itu semua...
minimal kau bisa membuat mereka tersenyum... ayo..tersenyumlah semuanya...
katakan aku gila ... cukup dengan kata itu aku memberimu kepuasan...
aku tak gila sahabat...namun aku layak dikatakan gila...ayo katakanlah...
semuanya untuk ketentraman...saya...anda...kita semua...cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tafadhlol akhi...ukti...silahkan...BTS ( Bebas Tapi Sopan )