Selasa, 18 Desember 2012

BOLA MATA GENERASIKU

Kesyahduan terjadi manakala nikmat muncul dari arah pandangan mereka...
mereka yang memiliki kepolosan bukan berarti tak berdaya...
mereka berseragam bukan berarti robot yang hanya gerak jika dikendalikan...

mereka sumber inspirasi karya nyata anak manusia...
mereka ladang kontribusi abadi yang terpatri dalam lubuk hatinya...
mereka ada bersama kita yang mesti kita layani...

kadang mereka suka bercanda..tawa..
kadang dengan mereka kita harus serius tanpa dikatakan galak...
kadang bahasa mereka memerlukan terjemahan tepat tanpa suara lisan kita....

dibalik latar yang mereka bawa...
mereka berbeda beda dalam keunikan yang nyata...
latar dibalik mereka menaruh harap besar akan sebuah perkembangan...

pantaskah mereka kita marah marahi...kita kucilkan...kita pilih kasih...
tidak...jangan segan untuk belajar dari mereka...
merekalah pencetak guru berkualitas...

apapun status mereka.. mereka wajib kita perlakukan nyaman...
faktor apapun ketika diri kita tidak stabil...mereka tetap harus kita dampingi...
rona wajah kenyaman mereka adalah faktor terpenting keberadaan kita disampingnya...

kesadaran akan sebuah panggilan hidup mendampingi mereka...
pengabdian penuh suka cita menjadi motor utama dihadapan mereka...
mereka yang punya kepekaan alami akan reflek bergerak...berkata..berpikir...kritis...

pembunuhan mereka adalah pengkerdilan potensi yang ada...
pemenjaraan mereka adalah respon yang negatif kita berikan...
pengkaderan terburuk mereka adalah ulah propoganda yang kita contohkan...

pengkerdilan....acuh tak acuh... propoganda materialistik...
mereka bukan tak mengerti...
mereka tidak untuk itu semua...

selagi kertas terus dicetak...selagi pena terus menari...selagi tinta pulpen terus bertetesan...
kita punya waktu untuk mereka yang memerlukan kebaikan kita...
enyahkan rasa pilu trauma lapangan kerja...bangkitlah dan duduklah dekat mereka...

jika kita susah tersenyum cobalah angkat kedua bibir kita untuk mereka...
jikalah kita tidak bisa bernyanyi..cobalah berdehem dehem dekat mereka...
jikalah kita tidak bisa membawa mereka lega...cobalah untuk sama sama menarik nafas dengan mereka...

kita untuk mereka....mereka untuk masa depannya...
kala suram karena ulah kita...
bisakah kita menjalani hidup ini dengan jiwa yang lapang....




Selasa, 04 Desember 2012

kilau bayangmu

kepolosan jiwa dibalut raga yang belum matang...
kala kaki menginjak bumi berbedak debu...
angin sepoy malam membawa keruleng hinggapan diantara dua bunga...

minat tak ada hanya shohib tuk bisa kesana..
bayangan yang jelas nampak menyinari hati...
niat tak kunjung ada kini meronta untuk kembali...

cakup cakup induk bunga yang memendam misteri...
raga jiwa yang terpatri karena gen dan ego...
kadang keras membaja bagai sebuah tenaga liar tak kunjung reda...

kesamaan adalah kenestapaan manakala semuanya bersatu...
melainkan leleh pada diri seperti lilin dinyala lampu dimati...
tak ada kata perbuatanpun bermakna..kata untuk yang terpenting guna keterpaduan...

bayang itu kini mulai redup karena isu yang melambung...
terlampoi batang ujung dunia pendakian ujung langit...
samudera tertembus mata kala fakta berbicara...

tak anyal semuanya terjadi seperti ini...
hanya doa dan kata beralaskan gerak nan seadanya...
keberkahan hidup sudah pudar entah masih adakah...

gelegar tawa hanya ada tanpa makna sejati...
kini membara api selalu tersulut hal sepele...
mudah tergesek dan terpercik kepicikan diri...

masuk kedalam jiwa nan rendah...
kala mulut bertutur...hati menjerit...tangan bergerak...
terperosok dalam jurang diri nan naif...

adakah serambi yang bisa membawa diri...
adakah setetes air yang bisa menyirami...
adakah waktu berpihak untuk nurani...

cukup...hanya dari kata...
cukup menyesal hanya sesaat...
cukup aku rindukan ajal berkunjung menjemputku...

UNTUKMU YANG NETRAL

Kenyamanan hidup yang sementara...
kinerja bukan berarti harus bekerja...
banyak yang asyik bekerja hanya untuk belanja...

keahlian hanyalah lipstik simbol perwakilan insentif...
uji kelayakan hanyalah bongkahan paradigma kepurapuraan...
nostalgia hanya dalam pelatihan yang dibungkus kewajiban...

hasil tak terhiraukan...karena kelulusan yang dituju...
tak kantongi sejubel sertifikat keahlian bagaikan unta membawa sejuta kitab...
ujung ketemu ujung hanya menengadah kepada para pemangku rakyat...katanya...

terusik tak mau...maunya mengusik...
aku lebih hebat...kami lebih tahu...semuanya aku bisa...
menelan pelan untuk memenuhi perut nan lapar tiada henti...

wajah yang semupun kian tersimpu pada penerus...
kasian para penerus yang terguras kepura puraan..
robot...boneka...patung...atau ajudan sekalipun tak layak demikian...

kita adalah seadanya dan semaksimal untuk ada dekat mereka...
polesan farpum yang terkena dalam jiwa nan raga...
hanyalah satu yang harum mewangi...yakni pengabdian yang utuh...

jalan ini terlalu suci...namun acapkali dibuat kotor...
kapal ini terlalu kokoh namun...sering kali dibuat rapuh...
kata siapa kotor...rapuh...katanya...kata para pembuat rusuh...

malu rasa terpatri kala nurani berbisik...
mau eksis tetapi tak mau berubah...
tak mau berubah tetapi bertahan untuk membuat benteng diri dengan sederet prajurit yang dikendalikan...

malu rasa terbersik suara lantunan lagu indonesia raya yang menggema...
elok kulihat seragam melekat dari rakyat...
pemerintah...adalah fiktif dan pengekangan...kenapa tidak pelayan simbol sebuah keterbukaan...

dihujung waktu mereka kembali menengadahkan perutnya pada sederet tanggal...
lagi dan lagi mendatangi bankir yang menjadi impian hidup selamanya...
anakku...bahkan cucuku...cukup dengan sandaran ini...

kerisauan terhadap waktu lenyap...
kegundahan terhadap kedisiplinan bias...
hancur...berkedok ketahanan...ada apa dengan gerangan pemangku amanah negeri ini...

Jumat, 23 November 2012

TERUSIK

Hati gemetar mendobrak raga nan tak berdaya...
menelisik jarum diluar keberdayaan...
jalan ada ketika tersandera dalam kubah kesalahan...
kau yang disana tak menyangka semuanya bisa...

beribu telinga mendengar sekelompok orang bersikap...
celaka...dibalik senyummu...
ada apa denganmu wahai jiwa yang gelisah...
sudikah kau duduk bersama mereka...

sebelum lebih jauh berhentilah...
melangkah hanya untuk kejujuran...
kejujuran harus dipaksakan...
batasi...hindari...enyahkan ketidak jujuran itu...

jangan pernah melihat yang lain bisa...
ya mereka bisa kebaikan kenapa kita tidak...
ya mereka bisa melakukan kejahatan kenapa kita mengikutinya...
gelak tawa kesemuan bukanlah kenyamaan sebenarnya...

sudut dunia yang terlena dalam kumuhnya tanpa sentuhan...
alami terasa senyum dan tawa yang mereka tebar...
tanpa kemewahan yang berlebih...
mereka tampak begitu indah...

nada tangisan menghiasi tanpa paksaan...
kadang bentak antara mereka ikut meramaikan suasana...
mereka kembali dalam kenyataan hidup
mereka bersama dalam balutan realita..


Rabu, 21 November 2012

Rona Nestapa

serpihan seberkas cahaya menembus ruleng gubuk nan kumuh...
koko ayam terdengar dengan setumpuk kotoran menata halaman nan sempit...
lalu lalang dengan keperluan yang berbeda...

ada yang menenteng kebanggaan lewat ketidak jelasan
ada yang sedang berusa menembus kedzoliman...
ada yanag tetap dalam kebiasaan lamanya...

menjerit hati ingin meronta...
bergetar bibir ingin berucap...
suara mana yang akan menghalangi rintihan ini...

disini di negeri ini...
ada pemerintah tentu ada yang diperintah...
jikalah ada pelayan tentu ada yang dilayani...

kepintaran bukan karena gelar...
lihatlah gaya bahasanya...
kesanggupan mencermati menerapkan dan memaknai kata...itulah hitam diatas putih...tak cukup...


Selasa, 20 November 2012

ISTANA ITU

Kurebahkan jasad nan dhoif diatas kasur nan empuk...ranjang nan elok...seprey....selimut nan mewangi...
kuputar keran air nan deras dan bening...kamar kecil nan bersih...dilengkapi kipas khusus nan elit...
cermin yang menemaniku tiap kusinggah...

kulihat arah timur dimana aku menata tangga itu...
lantunan suara aliran air hujan dari kran istana itu...
suara gemercik tetesan sisa air hujan dari genteng istana itu...

istana nan megah namun mencekam...
para penghuni yang sementara berrehat tanpa bisa dijadwal pasti...
sang pemilikpun pandai menjual jasa dengan menebar sejuta pesona...

bagiku yang sedang menjalani perjalanan ini cukup terperangkap didalamnya...
hari demi hari kulalui suratan ini...
satu istana satu gubuk..

kumerindukan gubuk dan menyesali istana...
namun...tuk beberapa saat mesti kujalani demi sebuah pelajaran...
ya...pelajaran tuk semuanya...

tak tahu mereka aku dimana...
mereka tahu aku pasti pulang dan makan bersama mereka...
mereka tebak suara motor setiap yang melewati mereka...kadang terkaan mereka benar atau salah...

sikecil yang lugu dan polospun kini berbicara...
abi tetaplah dekap aku untuk tidur dipelukanmu...
kini sang kakak yang ada dibangku sekolah dasarpun bertanya...tugas kok lama...

semua untukmu wahai harapanku...wahai widadariku...wahai mujahidku...wahai bunga kecilku...
semuanya untuk kebaikan...
kita perlu pelajaran ini guna mencapai kesadaran penuh atas kebersamaan kita...

tak akan abi biarkan kalian menjadi penjilat...penakut...
kalian harus tegar...kuat...berani dalam kondisi apapun selagi itu untuk kebaikanmu...
jangan kau lihat sekitar yang berada atau berkekurangan...lihatlah fakta itu semua...


Senin, 12 November 2012

E.D.A.N. " Engkau dan Aku Nerimalah

Delapan November dua ribu dua belas ba'da dzhuhur...
melawan...tidak menghargai...tukang becak...
segini ada...gimana kalau gak ada.... ternyata gitu...

dekap sayup dalam terjangan reaksi...
memuncak dalam sekap pemberontakan...
ada apa dengan air itu...jalan itu...sikap itu...

bayang rona dalam kebisuan tatapan mata...
kala bersama bukan untuk makna...
hilang sergap dalam awalan masa silam...

tak mesti bersinar lamanya cerita kelam...
merintis jalan dalam keterjalan hidup...
semuanya telah aku pilih...

bermata mata memandang dengan suara terdengar semua telinga...
kan kubawa kemana penampakan ini...
gelegar gelagat rona romantis hampir memudar..

ekonomi kadang jadi pijakan redupnya cinta cita dan harap...
namun kala tatap berpapas dengan mata sebening embun pagi sang buah hati...
tak anyal kuurungkan semua geliat jiwa penuh kebusukan...

biarlah aku ada dalam ketidak tahu malu...
biarlah aku ada dalam hardik mereka...
biarlah aku menerima suratan yang layak kusandang...

namun...aku anak manusia...
aku ingin seperti manusia...
menjadi manusia yang termanusiakan...

Senin, 05 November 2012

IZINKAN AKU BERSANDAR

Desah nafas antara kaya dan miskin...
kaya ketika hati ini bertutur lembut terhadap terjalnya hidup...
miskin kala hati ini keras membaja dengan seonggok individualisme arogan...

tarikan nafas untuk dicerca dan dimaki...
biarkan aku ada dalam kelesuan hardik mereka...
aku adalah sebatang kara yang tak bermakna...

maka...izinkan aku memberi makna walau kau tertawa...
ajalku kan kujemput dengan sisa yang ada...
jikalah tak diterima izinkan juga aku layak dihina...

bersandar bukan berarti penyerahan...
inilah batas akhir ku ingin berkata dan berprilaku lugu yang dihadapanmu tak lucu...
tidak...aku tak mau lucu...lebih baik aku dikata dungu...

izinkan aku ada untuk menjadi sampah dalam pandanganmu...
aku tak bisa dan tak berguna versimu...
aku miliki rasa dibalik rasa untukmu...

wahai insan yang memiliki suara... berteriaklah untuk kebebasanmu...
berteriak bukan dengan suara kencang mulutmu...
namun...berteriak dengan seabreg potensimu...keluarkan...berikan...jangan pernah ragu...

rugi terasa kala waktu membisu diri terpasung hati terkoyak...
ada apa dengan gerangan...dimana beliau.. enyahkan itu semua...
minimal kau bisa membuat mereka tersenyum... ayo..tersenyumlah semuanya...

katakan aku gila ... cukup dengan kata itu aku memberimu kepuasan...
aku tak gila sahabat...namun aku layak dikatakan gila...ayo katakanlah...
semuanya untuk ketentraman...saya...anda...kita semua...cukup.

PENDAKI BER SAL SORBAN

Gedung itu kini berlantai tiga...
kala mentari mulai menampakan diri...
pendaki sudah nampak menyambut dibalik gedung itu...

pendaki datang tanpa pernah didului mentari...
ia datang sebelum ayam kampung keluar dari kandang...
ia datang kala embun berbentuk butiran permata...

naif dan gelisah rasa ingin meronta di negeri tercinta...
andai instansi berlogo rakyat atau pemerintah mau seperti itu...
melayani...datang...diwaktu pengguna belum datang...

keberkahan lain akan tampak dinegeri ini...
disiplin...kekuatan tim...
terutama menyambut panggilan Allah yang ada dan hanya bisa terungkap di waktu pagi...

tugas tak mesti di dalam... namun tugas adalah rangkaian jam kerja...
sang pendaki tak pernah menemui rumah walau melewati pintu rumahnya manakala pendaki sedang bertugas
ia bergegas memasuki pintu kantornya setelah bertugas..karena jam masih untuk bertugas...

naif dan gelisah rasa ingin meronta di negeri tercinta ini...
andai semua insan yang bertugas bisa menjadi pendaki..
alangkah indah dan bermaknanya sebuah tugas hidup...

makna yang terpatri kala godaan diluar kantor berbisik...
ayo pulang... ayo ketempat lain...ayo perlama tugas luar...
tak sedikitpun sambutan hati merestuinya...

makna tak mesti dengan harta...
tanpa uang transforpun tugas luar tetap terkendali...
enyahkan dibenak virus perhitungan...menculah virus kebaikan untuk bertugas...

Selasa, 12 Juni 2012

legowo


JIWA LEGOWO 2012 YES

1.        Awal kesuksesan adalah mimpi, awal terwujudnya mimpi adalah upaya.
2.        Bukan waktu yang menentukan kesuksesan kebesaran seseorang atau lembaga, namun berjiwa besarlah kesuksesan kan diraih.
3.        Semua pekerjaan tak pernah lebih sulit dari yg dibayangkan. Jangan mencari kenyamanan tapi ciptakan kenyamanan sehingga bisa meraih kepuasan kerja.
4.        Keinginan tak pernah selesai oleh target, angka dan harta, tapi keimanan akan memberi semua harapan dan kepuasan.
5.        Langkah pasti… pasti bisa…YES… ALLAHU AKBAR …
6.        Subhanallah fenomena ini sungguh amat memilukan..desas desus bahkan desis sekitar yang begitu santer membuat suasana ramai dilingkungan kerja saat ini.













































Kaizen nahdhlatul ibad
Bandung 29 Januari 2005
Pendidikan
PAUD Al Ihklas Manjahlega Bandung 2010
TK Islam Al Ikhwan Margahayu Raya Bandung 2011
SDN Rancabolang 3 Bandung 2011
MDT Al Muhajirin Margahayu Raya Bandung 2010
MDT Darul Falah Rancabolang Barat Bandung 2009

Prestasi
Juara I Lomba Cerdas Cermat Individu TK Islam Al Ikhwan Bandung 2011
Juara I Lomba Hafalan Surat Pendek Juz Ama SDN Rancabolang  2011
Juara II Lomba Adzhan MDT Al Muhajirin Margahayu Raya Bandung 2011
Juara MDT Darul Falah Tamat Shoum Ramadhlan 1432 Hijriyah/2011 Miladiyah




















Hiroshi abdurrozzaq eljabbar
Bandung 04 Maret 2010
Pribadi:
-       Kreatif
-       Perhatian
-       Cepat menghindar
-       Cepat menangkap
-       Mudah tersinggung
-       Selalu ingin tahu
-       Kalau tidur mata terbuka












AEP SAEPULLAH
Majalengka 10 Oktober 1981
Pendidikan:
-       TK Binangkit Weragati Majalengka 1989
-       SD Karangsari Weragati  Majalengka 1995
-       MTsN Palasah Majalengka 1997
-       MAN Rajagaluh Majalengka 2001
-       UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2005
Pelatihan:
-       Raicab Majalengka 2000
-       Raida Jabar 2002
-       PWN Lampung 2002
-       KMD Sumedang 2002
-       TKM Bandung 2007
-       ESQ Jabar 2009
-       Santri Al Hikam Majalengka 1985
-       Santri Baeturrahman Majalengka 1996
-       Santri Baitul Muttaqin Majalengka 2000

Pengalaman pengabdian:
-       Guru TPA Al Hikam Majalengka 2000
-       Guru TPA Nurul Huda Majalengka 2000
-       Guru MDT Darul Falah Bandung 2003
-       Guru TPA Al Anshor Bandung 200
-       Kepala MDT Darul Falah Bandung 2005
-       Guru SDS Tulus Kartika Bandung 2005
-       T.U. SDS Tulus Kartika Bandung 2005
-       Bendahara SDS Tulus Kartika Bandung 2005
-       Pustakawan SDS Tulus Kartika Bandung 2005
-       Pembina Pramuka SDS Tulus Kartika Bandung 2005
-       Guru SMP Bunga Bangsa Bandung 2007
-       Guru SMU Bunga Bangsa Bandung 2007
-       Wali Kelas III SMU Bunga Bangsa Bandung 2007
-       Guru SMK Muhammadiyah 3 Bandung 2008
-       Wakil Kepala SMK Muhammadiyah 3 Bandung 2008
-       Guru SDIT Luqmanul Hakim Bandung 2009
-       Pembina Pramuka SIT SDIT Luqmanul Hakim Bandung 2009
-       Kepala SMP Plus Al Fatwa Bandung 2010
-       Konsultan SMP Plus Al Fatwa Bandung 2011
-       Guru SD Plus Al Fatwa Bandung 2011
-       Kepala SD Plus Al Fatwa Bandung 2011
-       Mabigus Pramuka SIT SDS Plus Al Fatwa  Bandung 2011
-       Guru privat agama bandung 2002
-       Consultany Financial AJJ Bandung 2005
-       Agen buku Toha Putra Bndung 2003
-       Agen susu murni pangalengan Bandung 2003
-       Pedagang asongan KBN Jakarta Timur 2002






ISNAENI KOMARIAH NUR
Bandung 07 Februari 1982
SDN Rancabolang Bandung 1995
SMP Tulus Kartika Bandung 1997
SMEA Muhammadiyah Bandung 2001

Pelatihan:
-       Tata Rias Pengantin Bandung 2006

Pengalaman Pengabdian:
-       Butik buahbatu Bandung 2001
-       Administrasi Klinik al Falah Bandung 2003












LEZATNYA BUAH DIBALIK IMAN, HIJRAH DAN JIHAD
Oleh: Abu Ibad El Jabbar Abdul Halim
( Kepala SD Plus Al Fatwa Bandung )

“ Sesungguhnya Orang-orang Yang Beriman, dan Orang-orang Yang Berhijrah, dan Berjihad di Jalan Allah, Mereka itulah Yang Mengharapkan Rohmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang ” ( Q.S. 2:218 ).

Menggelegar suara dahsyatnya alam ketika Allah hancur leburkan begitu gamlang dijelaskan dalam ayat-ayat-NYA, seperti “ Apabila Bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, dan manusia bertanya apa yang terjadi pada bumi ini ?, pada hari itu bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang demikian itu padanya, pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok untuk diperlihatkan kepada mereka balasan semua perbuatannya, maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya “. ( Q.S. 99:1-8 ) namun suara mana yang lebih teguh berdiri dalam hempasan gelombangnya, maka bukan suara hati seorang yang jatuh cinta, bukan suara hati orang yang bersuara meraih suara rakyat dan bukan pula suara menggelegarnya bom atom pasukan kafir atas pembantaian kaum Muslimin di Palestina dan Negara-negara lainnya. Suara itu adalah suara hati di balik hati yang terbentuk atas asas keyaqinan yang terpatri dalam sebuah lubuk hati, ia adalah keyaqinan yang tuntas, yang hanya mengatakan Allah adalah Robb yang satu dan menafikan keyakinan-keyakinan lain selain hanya Kepada Allah. Keyakinan terhadap makhluk yakni bertanya tentang jodoh, rizki, hari keberuntungan, termasuk keyakinan pada diri secara berlebihan seakan diri paling hebat, paling kaya, paling diperlukan dan lain sebagainya tidak dilakukan sekecil apapun, keyakinan terhadap benda mati seperti bebatuan, jimat, senjata, isim dan sejenisnya ia hindari sekecil apapun, keyakinan terhadap makhluk Ghoib seperti kekuatan Jin, iblis, roh nenek moyang dan lain-lain tidak menjadi pijakan hidupnya.

Keyakinan yang terpatri kuat mampu menumbuhkan gerak untuk menuju satu kondisi, satu lokasi dari beberapa kondisi dan lokasi yang ada menuju kemenangan yang Allah Ridhlai serta Allah Rohmati. Imbas lain dari keimanan yang kuat tersebut bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada pribadi Muslim yang kuat yakni yakin seluruh kekuatan yang dimilikinya berasal dari Allah tanpa harus takut tidak memiliki kekuatan disebabkan tidak memiliki jimat, ajudan dan sebagainya, ia akan bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk lebih baik dan produktif, meninggalkan pribadi yang loyo kepada pribadi yang kuat, mental kerja yang ciut kepada mental kerja yang hebat. Pribadi-pribadi yang akan muncul dampak dari keimanan ini diantaranya:
1.  Ia akan sanggup seakan melihat Allah
2.  Ia akan sanggup merasa dan sadar diri terus diawasi Allah
3.  Ia akan sanggup berhaluan hidup pada rambu-rambu Allah dan Rasulallah
Walau ditempat yang gelap, terang, didepan atasan atau dibelakang atasan, didepan suami atau dibelakang suami, didepan orang tua atau dibelakang orang tua, didepan isteri atau dibelakang istri dan dalam kondisi serta waktu apapun ia senantiasa mawas diri, ingat dan sadar akan pengawasan Allah yang universal.

Hijrah yang dicontohkan oleh Rasulallah adalah satu tawaran untuk hijrah kita saat ini, dimana sebuah situasi sudah genting dan kewajiban hijrah memang harus terjelma tiada keraguan lain yang harus ditunggu segeralah untuk melakukannya, sambutan demi sambutan terlihat dari senyum manis penduduk yang kita datangi karena antara kita adalah saudara, bukan justeru sebaliknya, semisal banyak saudara kita dari Palestina, Afganistan, Irak, Iran dan negeri lainnya yang datang ke Indonesia untuk menghindari kecamuk kedzoliman dinegerinya guna mendapatkan rangkulan dari saudaranya se Muslim di Indonesia malah justeru mereka ditangkap aparat dengan dalih imigran gelap, tidak memiliki surat perjalanan, surat izin dari pemerintah setempat dan lain sebagainya. Apakah Rasulallah dengan para Shohabat hijrah membawa surat-surat tersebut, tentu sejarah tidak mencatat dan tidak akan kita temukan catatan sejarah yang menyatakan demikian.

Cukupkah kita setelah memiliki keimanan yang kuat, melakukan hijrah dan mendapatkan kenyamanan hidup yang layak lantas berdiam diri memperbanyak ibadah mahdhloh maupun ghoiro mahdhloh, ternyata tidak cukup begitu saja. Kenyamanan dari hasil iman dan hijrah kita, mungkin hidup yang serba tercukupi, honor atau gaji yang besar, rumah yang mewah, kendaraan yang mengkilat dan seabreg fasilitas hidup lainnya suatu saat harus kita tinggalkan, menata dan meniti perjuangan atau jihad di jalan Allah merupakan langkah berikutnya yang harus dipersiapkan. Ditempat lain, saudara kita yang lain, waktu yang lain ada kebutuhan atas waktu, tenaga, harta, keilmuan dan kehadiran kita untuk berjuang guna mewujudkan satu kondisi yang kondusip dari kemusyrikan kepada keimanan, dari kondisi kemalasan menjadi semangat dan dari kondisi keterpurukan kepada kondisi semangat juang yang tinggi. Jihad yang cakupannya begitu luas, seluas daratan, lautan dang ruang angkasa mampukah kita memaknai semua gerak kita sebagai jihad di jalan Allah guna merekap kembali seluruh aktivitas yang mungkin ada muatan niat yang tidak ikhlas.

Sejalan dengan proses waktu yang terus bergulir, bagaikan sebuah roda ia terus berputar dan berputar kadang ada bagian yang di atas, di bawah, disamping dan sebagainya terus bergantian saling bahu membahu, kian hari kala keimanan semakin menguat, hijrah semakin termaknai dan jihad terus digelorakan maka kesombongan hidup yang menjadi kebanggaan manusia akan semakin sirna tertelan satu berkah dari nilai yang tinggi, buah yang manis dan keterkaitan yang berkesinambungan dalam pengisian hidup menuju kehidupan yang abadi. Dengan tentunya menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah sudah barang tentu Ridhlo Allah akan tergapai. Namun ‘amal sebaik apapun, sesholih apapun, pribadi se‘alim siapapun yang Allah ridhlai belum tentu mendapatkan Rohmatnya Allah, bahkan karena baiknya ‘amal jangan berharap kita dizamin masuk syurga, apalagi jika ‘amal kita banyak salah jangankan berharap syurga kemauan untuk bertaubatpun tidak ada, sehingga alangkah arif dan bijaknya jika sebelum kita berharap ridhlo Allah bertaubatlah terlebih dahulu atas prilaku salah kita di masa kini, kemarin maupun kesalahan masa lampau. Hal ini pernah ditanyakan oleh shohabat Rasulal: Rasulallah bersabda: “ Tidak akan masuk syurga diantara kalian karena ‘amalnya, Engkau juga sama ya Rasulallah ( Tanya Shohabat ), Rasulallah menjawab: Saya juga sama, kecuali jika Allah meliputi saya dengan rohmat-Nya”. ( al Hadits ).

Sejarah telah mencatat sosok Rasulallah adalah pribadi yang sholih, sampai pernah dikatakan akhlak beliau adalah al Qur’an yang berjalan, dikarenakan seluruh prilakunya, perangainya, kata, pikir, tingkahnya dan seluruh aktivitanya berasaskan al Qur’anul karim, namun atas ‘amal yang begitu sholih beliau sendiri tidak dizamin masuk syurga, lantas satu pengecualian muncul dari beliau yakni kecuali yang mendapatkan rohmat Allah. Ridhlo saja yang kita kejar dari Allah bukanlah sebuah kecukupan akhir tugas hidup kita, untuk menggapai hidup dan kehidupan yang bahagia serta selamat maka rohmat Allah merupakan kepemilikan yang luar biasa setelah ridhlo Allah SWT.  Jalan untuk mencapai ridhlo Allah seperti menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah dengan berbagai aktivitas peribadatan didalamnya yang telah diatur dalam al Qur’an dan as sunnah, sedangkan batu loncatan yang bisa menghubungkan kita dengan Allah adalah bagaimana membingkai seluruh tata cara peribadahan kita dengan niat ikhlas, peduli dan tidak memiliki kepentingan lain selain dengan Allah, biarkan manusia tidak mencatatnya, tidak mengetahuinya, tidak membalasnya, tidak mengumumkannya, dan yaqinlah Allah akan melakukan itu semua.Wallahu’alam.