1.
Awal
kesuksesan adalah mimpi, awal terwujudnya mimpi adalah upaya.
2.
Bukan waktu
yang menentukan kesuksesan kebesaran seseorang atau lembaga, namun berjiwa besarlah kesuksesan kan diraih.
3.
Semua
pekerjaan tak pernah lebih sulit dari yg dibayangkan. Jangan mencari kenyamanan
tapi ciptakan kenyamanan sehingga bisa meraih kepuasan kerja.
4.
Keinginan tak pernah selesai oleh target, angka dan harta, tapi keimanan
akan memberi semua harapan dan kepuasan.
5.
Langkah pasti… pasti bisa…YES… ALLAHU AKBAR …
6.
Subhanallah fenomena ini sungguh amat memilukan..desas desus bahkan desis
sekitar yang begitu santer membuat suasana ramai dilingkungan kerja saat ini.
Kaizen nahdhlatul ibad
Bandung
29 Januari 2005
Pendidikan
PAUD Al Ihklas
Manjahlega Bandung 2010
TK Islam Al
Ikhwan Margahayu Raya Bandung 2011
SDN
Rancabolang 3 Bandung 2011
MDT Al
Muhajirin Margahayu Raya Bandung 2010
MDT Darul
Falah Rancabolang Barat Bandung 2009
Prestasi
Juara I Lomba
Cerdas Cermat Individu TK Islam Al Ikhwan Bandung 2011
Juara I Lomba
Hafalan Surat Pendek Juz Ama SDN Rancabolang 2011
Juara II Lomba
Adzhan MDT Al Muhajirin Margahayu Raya Bandung 2011
Juara MDT
Darul Falah Tamat Shoum Ramadhlan 1432 Hijriyah/2011 Miladiyah
Hiroshi abdurrozzaq eljabbar
Bandung 04 Maret 2010
Pribadi:
- Kreatif
- Perhatian
- Cepat menghindar
- Cepat menangkap
- Mudah tersinggung
- Selalu ingin tahu
- Kalau tidur mata terbuka
AEP
SAEPULLAH
Majalengka 10 Oktober 1981
Pendidikan:
- TK Binangkit Weragati
Majalengka 1989
- SD Karangsari Weragati Majalengka 1995
- MTsN Palasah Majalengka 1997
- MAN Rajagaluh Majalengka 2001
- UIN Sunan Gunung Djati
Bandung 2005
Pelatihan:
- Raicab Majalengka 2000
- Raida Jabar 2002
- PWN Lampung 2002
- KMD Sumedang 2002
- TKM Bandung 2007
- ESQ Jabar 2009
- Santri Al Hikam Majalengka
1985
- Santri Baeturrahman
Majalengka 1996
- Santri Baitul Muttaqin
Majalengka 2000
Pengalaman
pengabdian:
- Guru TPA Al Hikam Majalengka
2000
- Guru TPA Nurul Huda
Majalengka 2000
- Guru MDT Darul Falah Bandung
2003
- Guru TPA Al Anshor Bandung
200
- Kepala MDT Darul Falah
Bandung 2005
- Guru SDS Tulus Kartika
Bandung 2005
- T.U. SDS Tulus Kartika
Bandung 2005
- Bendahara SDS Tulus Kartika
Bandung 2005
- Pustakawan SDS Tulus Kartika
Bandung 2005
- Pembina Pramuka SDS Tulus
Kartika Bandung 2005
- Guru SMP Bunga Bangsa Bandung
2007
- Guru SMU Bunga Bangsa Bandung
2007
- Wali Kelas III SMU Bunga
Bangsa Bandung 2007
- Guru SMK Muhammadiyah 3
Bandung 2008
- Wakil Kepala SMK Muhammadiyah
3 Bandung 2008
- Guru SDIT Luqmanul Hakim
Bandung 2009
- Pembina Pramuka SIT SDIT
Luqmanul Hakim Bandung 2009
- Kepala SMP Plus Al Fatwa
Bandung 2010
- Konsultan SMP Plus Al Fatwa
Bandung 2011
- Guru SD Plus Al Fatwa Bandung
2011
- Kepala SD Plus Al Fatwa
Bandung 2011
- Mabigus Pramuka SIT SDS Plus
Al Fatwa Bandung 2011
- Guru privat agama bandung
2002
- Consultany Financial AJJ
Bandung 2005
- Agen buku Toha Putra Bndung
2003
- Agen susu murni pangalengan
Bandung 2003
- Pedagang asongan KBN Jakarta
Timur 2002
ISNAENI
KOMARIAH NUR
Bandung 07 Februari 1982
SDN
Rancabolang Bandung 1995
SMP Tulus
Kartika Bandung 1997
SMEA
Muhammadiyah Bandung 2001
Pelatihan:
- Tata Rias Pengantin Bandung
2006
Pengalaman
Pengabdian:
- Butik buahbatu Bandung 2001
- Administrasi Klinik al
Falah Bandung 2003
LEZATNYA BUAH DIBALIK
IMAN, HIJRAH DAN JIHAD
Oleh: Abu Ibad El Jabbar
Abdul Halim
( Kepala SD Plus Al Fatwa
Bandung )
“ Sesungguhnya
Orang-orang Yang Beriman, dan Orang-orang Yang Berhijrah, dan Berjihad di Jalan
Allah, Mereka itulah Yang Mengharapkan Rohmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang ” ( Q.S. 2:218 ).
Menggelegar suara dahsyatnya alam ketika Allah hancur leburkan begitu
gamlang dijelaskan dalam ayat-ayat-NYA, seperti “ Apabila Bumi diguncangkan
dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat
yang dikandungnya, dan manusia bertanya apa yang terjadi pada bumi ini ?, pada
hari itu bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah
memerintahkan yang demikian itu padanya, pada hari itu manusia keluar dari
kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok untuk diperlihatkan kepada mereka balasan
semua perbuatannya, maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah,
niscaya dia akan melihat balasannya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan
seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya “. ( Q.S. 99:1-8 ) namun
suara mana yang lebih teguh berdiri dalam hempasan gelombangnya, maka bukan
suara hati seorang yang jatuh cinta, bukan suara hati orang yang bersuara
meraih suara rakyat dan bukan pula suara menggelegarnya bom atom pasukan kafir
atas pembantaian kaum Muslimin di Palestina dan Negara-negara lainnya. Suara
itu adalah suara hati di balik hati yang terbentuk atas asas keyaqinan yang
terpatri dalam sebuah lubuk hati, ia adalah keyaqinan yang tuntas, yang hanya
mengatakan Allah adalah Robb yang satu dan menafikan keyakinan-keyakinan lain
selain hanya Kepada Allah. Keyakinan terhadap makhluk yakni bertanya tentang jodoh,
rizki, hari keberuntungan, termasuk keyakinan pada diri secara berlebihan
seakan diri paling hebat, paling kaya, paling diperlukan dan lain sebagainya
tidak dilakukan sekecil apapun, keyakinan terhadap benda mati seperti bebatuan,
jimat, senjata, isim dan sejenisnya ia hindari sekecil apapun, keyakinan
terhadap makhluk Ghoib seperti kekuatan Jin, iblis, roh nenek moyang dan
lain-lain tidak menjadi pijakan hidupnya.
Keyakinan yang terpatri kuat mampu menumbuhkan gerak untuk menuju satu
kondisi, satu lokasi dari beberapa kondisi dan lokasi yang ada menuju
kemenangan yang Allah Ridhlai serta Allah Rohmati. Imbas lain dari keimanan
yang kuat tersebut bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada pribadi Muslim yang
kuat yakni yakin seluruh kekuatan yang dimilikinya berasal dari Allah tanpa
harus takut tidak memiliki kekuatan disebabkan tidak memiliki jimat, ajudan dan
sebagainya, ia akan bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk lebih baik
dan produktif, meninggalkan pribadi yang loyo kepada pribadi yang kuat, mental
kerja yang ciut kepada mental kerja yang hebat. Pribadi-pribadi yang akan
muncul dampak dari keimanan ini diantaranya:
1.
Ia akan sanggup seakan melihat Allah
2.
Ia akan sanggup merasa dan sadar diri terus diawasi Allah
3.
Ia akan sanggup berhaluan hidup pada rambu-rambu Allah dan Rasulallah
Walau ditempat yang gelap, terang, didepan atasan atau dibelakang atasan,
didepan suami atau dibelakang suami, didepan orang tua atau dibelakang orang
tua, didepan isteri atau dibelakang istri dan dalam kondisi serta waktu apapun
ia senantiasa mawas diri, ingat dan sadar akan pengawasan Allah yang universal.
Hijrah yang dicontohkan oleh Rasulallah adalah satu tawaran untuk hijrah
kita saat ini, dimana sebuah situasi sudah genting dan kewajiban hijrah memang
harus terjelma tiada keraguan lain yang harus ditunggu segeralah untuk
melakukannya, sambutan demi sambutan terlihat dari senyum manis penduduk yang
kita datangi karena antara kita adalah saudara, bukan justeru sebaliknya,
semisal banyak saudara kita dari Palestina, Afganistan, Irak, Iran dan negeri
lainnya yang datang ke Indonesia untuk menghindari kecamuk kedzoliman
dinegerinya guna mendapatkan rangkulan dari saudaranya se Muslim di Indonesia
malah justeru mereka ditangkap aparat dengan dalih imigran gelap, tidak memiliki
surat perjalanan, surat izin dari pemerintah setempat dan lain sebagainya.
Apakah Rasulallah dengan para Shohabat hijrah membawa surat-surat tersebut, tentu
sejarah tidak mencatat dan tidak akan kita temukan catatan sejarah yang
menyatakan demikian.
Cukupkah kita setelah memiliki keimanan yang kuat, melakukan hijrah dan
mendapatkan kenyamanan hidup yang layak lantas berdiam diri memperbanyak ibadah
mahdhloh maupun ghoiro mahdhloh, ternyata tidak cukup begitu saja. Kenyamanan
dari hasil iman dan hijrah kita, mungkin hidup yang serba tercukupi, honor atau
gaji yang besar, rumah yang mewah, kendaraan yang mengkilat dan seabreg
fasilitas hidup lainnya suatu saat harus kita tinggalkan, menata dan meniti
perjuangan atau jihad di jalan Allah merupakan langkah berikutnya yang harus
dipersiapkan. Ditempat lain, saudara kita yang lain, waktu yang lain ada
kebutuhan atas waktu, tenaga, harta, keilmuan dan kehadiran kita untuk berjuang
guna mewujudkan satu kondisi yang kondusip dari kemusyrikan kepada keimanan,
dari kondisi kemalasan menjadi semangat dan dari kondisi keterpurukan kepada
kondisi semangat juang yang tinggi. Jihad yang cakupannya begitu luas, seluas
daratan, lautan dang ruang angkasa mampukah kita memaknai semua gerak kita
sebagai jihad di jalan Allah guna merekap kembali seluruh aktivitas yang
mungkin ada muatan niat yang tidak ikhlas.
Sejalan dengan proses waktu yang terus bergulir, bagaikan sebuah roda ia
terus berputar dan berputar kadang ada bagian yang di atas, di bawah, disamping
dan sebagainya terus bergantian saling bahu membahu, kian hari kala keimanan
semakin menguat, hijrah semakin termaknai dan jihad terus digelorakan maka
kesombongan hidup yang menjadi kebanggaan manusia akan semakin sirna tertelan
satu berkah dari nilai yang tinggi, buah yang manis dan keterkaitan yang
berkesinambungan dalam pengisian hidup menuju kehidupan yang abadi. Dengan
tentunya menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah
sudah barang tentu Ridhlo Allah akan tergapai. Namun ‘amal sebaik apapun,
sesholih apapun, pribadi se‘alim siapapun yang Allah ridhlai belum tentu
mendapatkan Rohmatnya Allah, bahkan karena baiknya ‘amal jangan berharap kita
dizamin masuk syurga, apalagi jika ‘amal kita banyak salah jangankan berharap
syurga kemauan untuk bertaubatpun tidak ada, sehingga alangkah arif dan
bijaknya jika sebelum kita berharap ridhlo Allah bertaubatlah terlebih dahulu
atas prilaku salah kita di masa kini, kemarin maupun kesalahan masa lampau. Hal
ini pernah ditanyakan oleh shohabat Rasulal: Rasulallah bersabda: “ Tidak
akan masuk syurga diantara kalian karena ‘amalnya, Engkau juga sama ya
Rasulallah ( Tanya Shohabat ), Rasulallah menjawab: Saya juga sama, kecuali
jika Allah meliputi saya dengan rohmat-Nya”. ( al Hadits ).
Sejarah telah mencatat sosok Rasulallah adalah pribadi yang sholih,
sampai pernah dikatakan akhlak beliau adalah al Qur’an yang berjalan,
dikarenakan seluruh prilakunya, perangainya, kata, pikir, tingkahnya dan
seluruh aktivitanya berasaskan al Qur’anul karim, namun atas ‘amal yang begitu
sholih beliau sendiri tidak dizamin masuk syurga, lantas satu pengecualian
muncul dari beliau yakni kecuali yang mendapatkan rohmat Allah. Ridhlo saja
yang kita kejar dari Allah bukanlah sebuah kecukupan akhir tugas hidup kita,
untuk menggapai hidup dan kehidupan yang bahagia serta selamat maka rohmat
Allah merupakan kepemilikan yang luar biasa setelah ridhlo Allah SWT. Jalan untuk mencapai ridhlo Allah seperti
menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah dengan
berbagai aktivitas peribadatan didalamnya yang telah diatur dalam al Qur’an dan
as sunnah, sedangkan batu loncatan yang bisa menghubungkan kita dengan Allah adalah
bagaimana membingkai seluruh tata cara peribadahan kita dengan niat ikhlas,
peduli dan tidak memiliki kepentingan lain selain dengan Allah, biarkan manusia
tidak mencatatnya, tidak mengetahuinya, tidak membalasnya, tidak mengumumkannya,
dan yaqinlah Allah akan melakukan itu semua.Wallahu’alam.